Sepotong Kisah di Atas KMP Legundi untuk Mengantarkan Bantuan ke Lombok

Selat Madura, KPonline – Rasa kebersamaan ternyata bukan hanya bisa kita dapatkan dari orang yang kita kenal. Seperti teman, sahabat, keluarga, pacar, pasangan, atau yang lainnya. Namun bisa juga kita rasakan dari orang yang justru belum kita kenal sama sekali.

Seperti halnya yang dialami oleh relawan Jamkeswatch Surabaya yang hingga saat ini (Sabtu, 08/09/2018) masih berada di atas kapal KMP Legundi yang kebetulan sedang berada di atas perairan Selat Madura untuk menuju Pulau Lombok dalam agenda menjalankan misi sosial menyalurkan bantuan logistik Peduli Gempa Lombok.

Bacaan Lainnya

Dan rasa kebersamaan itu terjadi, diawali saat salah satu anggota relawan Jamkeswatch, tidak mampu lagi menahan rasa laparnya akibat terlalu lelah dalam mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan dalam misi sosial pada kali ini.

Akhirnya pada pukul 14.30 waktu setempat, diputuskanlah untuk saatnya mengisi perut dengan nasi bungkus yang telah dibeli sesaat sebelum para relawan naik kedalam kapal.

Setelah nasi bungkus sudah siap untuk di makan, salah satu anggota relawan Jamkeswatch, Erwin (27 th), pun spontan berkata kepada penumpang lain di dekat mereka duduk “Mas, Mbak, ayo makan bareng kita seadanya. Ayo gak usah malu walau gak kenal, dimakan bareng-bareng biar seru,” ujar Erwin kepada beberapa penumpang yang kebetulan juga salah seorang dari mereka adalah relawan potensi Basarnas.

Mendengar tawaran tersebut, tanpa pikir panjang beberapa relawan dan temannya pun langsung terlihat mengerubungi 4 nasi bungkus yang telah dijadikan satu dengan beralaskan kantung plastik berwarna hitam.

“Ayo rekk, makan bareng ngancani (nemenin.red) mas iki (ini.red) biar nambah seduluran (persaudaraan.red),” Sahut Itok, seorang relawan potensi dari Basarnas.

Usai santap bersama alakadarnya, perbincangan santai pun terjadi, dan banyak hal positif yang akhirnya didapat dari hal sepele yang di awali oleh salah satu anggota relawan bidang kesehatan Jamkeswatch.

Salah satunya adalah tawaran bantuan dalam bentuk armada gratis yang mungkin bisa dipergunakan jika kedepannya ingin mengirim logistik kembali, atau bantuan menginap dalam posko mereka yang ada di daerah Lombok Utara, dan masih banyak tawaran positif lainnya.

Sebuah perjalanan, memang terkadang akan memberikan kita sebuah pelajaran tentang apa yang awalnya kita tidak tahu dan menjadi tahu, tentang awalnya mereka bukan orang yang kita kenal akhirnya menjadi seperti saudara tak sedarah. (Bobby – Surabaya)

Pos terkait