Bandung, KPonline – Sebelum membuka acara Rakernas IV SPL FSPMI, Sabilar Rosyad, SH.,selaku Sekjen DPP FSPMI menyampaikan kepada semua pilar dan kader-kader terbaik dari SPL dan seluruh peserta yang bisa hadir hari ini, Kamis (29/05/2025), di Hotel Grand Pasundan, Bandung, bahwa tradisi yang harus diketahui oleh generasi selanjutnya adalah setiap acara untuk bisa mengundang para pemimpin terdahulu.
Rosyad menambahkan terdapat 4 program penting FSPMI yang pertama adalah organizing untuk pengembangan anggota di semua wilayah targetnya adalah tidak ada wilayah yang tidak ada FSPMI.
“Karena ternyata daerah yang tidak ada FSPMI nya maka dipastikan upahnya rendah, yang kedua adalah peningkatan dann ketaatan COS dan itu penting untuk seluruh SPA, ketiga yaitu PKB untuk mempertahankan kesejahteraan di perusahaan masing-masing dan yang terakhir adalah penguatan advokasi,” kata Sabilar Rosyad.
Menjelang Kongres FSPMI dan Munas SPA FSPMI itu ada perubahan pada AD/ART yang sebelumnya dibatasi perioderisasi, untuk saat ini dibatasi usia maksimal 53 tahun untuk presiden FSPMI dan ketum SPA FSPMI.
“Di Logam sendiri untuk selalu musyawarah dengan legowo memberikan kepercayaan dan tidak ada ribut-ribut. 2026 semoga munas logam bisa berjalan dengan baik tanpa mengurangi substansi dari demokrasi,” lanjutnya.
Agenda Pembukaan Rakernas IV SPL FSPMI ini dihadiri sekitar 250 orang yang terdiri dari pengurus PP, Pengurus PC dan PUK seluruh Indonesia serta tamu undangan diantaranya Ketua PP SPA FSPMI, Sekjen DPP FSPMI Sabilar Rosyad, SH., HM. Yadun Mufid., ME., Pilar FSPMI dan instansi pemerintah yang ada di Jawa Barat.
Rakernas tersebut mengusung tema Konsolidasi pilar transformasi konsisten berjuang untuk menang. (Wiwik)