Purwakarta, KPonline.- Kesejahteraan buruh dan demokrasi yang jujur serta damai, begitulah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dalam memaknai dan menyambut hari buruh sedunia (Mayday) Rabu 1 Mei 2019.
Dengan menggunakan armada 1 bus, PUK SPAI FSPMI PT Sepatu Bata tbk bersama rekan-rekan anggota bertolak menuju Jakarta. Agenda tersebut dilakukan sebagai bentuk konsistensi mereka dalam pergerakan bersama FSPMI untuk menyambut hari buruh sedunia hari ini dan rencananya PUK SPAI FSPMI PT Sepatu Bata Tbk akan bergabung dengan seluruh anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia se-Jabodetabek di Lapangan Tennis Indoor Senayan Jakarta.
“Terjebak ambisi semu akan kesetaraan dan kesejahteraan seperti orang orang berdasi yang sudah berada di zona nyaman, mungkin merupakan ungkapan tepat bagi mereka seorang buruh yang saat ini tidak lagi simpatik dan perduli dengan hari buruh internasional (Mayday).” ucap lestareno (Div Infokom PUK SPAI FSPMI PT Sepatu Bata).
Rasa bosan merupakan hal manusiawi yang hadir disetiap individu manusia, namun akan menjadi senjata mematikan untuk melemahkan suatu pergerakan. Berawal dari rasa itu tanpa sadar membuka jalan untuk suatu kekalahan, dimana kebersamaan yang sebetulnya menjadi kekuatan harus tercerai berai kembali menjadi sendiri-sendiri hingga akhirnya Kaum Kapitalis bebas dan leluasa menciptakan kebijakan-kebijakan yang ujung-ujungnya merugikan pekerja, salah satunya ‘Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan’.
“Terus bergerak dan berkarya bersama hati yang tulus dan ikhlas, berjuang untuk kesejahteraan merupakan sikap insan yang sesungguhnya. Buruh adalah manusia bukan aset apalagi keset, selamat hari buruh se-dunia.” Tambah lestareno
1 Mei adalah hari buruh Internasional atau May Day, dan 8 jam kerja dalam sehari merupakan salah satu bukti kalau di hari tersebut, kekuatan buruh atas pergerakannya bisa kita rasakan hingga hari ini.(Lestareno)
