Purwakarta, KPonline – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki Strategi Inklusi Disabilitas yang diumumkan pada bulan Juni 2019. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan standar dan kinerja PBB dalam inklusi disabilitas, memberikan landasan untuk kemajuan inklusi disabilitas dalam semua pilar kerja PBB.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPAMK-FSPMI) yang sekaligus Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Purwakarta, Wahyu Hidayat dalam menyambut Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember setiap tahunnya.
Ia menegaskan bahwa pemenuhan hak asasi manusia bagi penyandang disabilitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hak asasi manusia secara keseluruhan.
Disamping itu menurutnya, meningkatkan kesadaran dan mengubah sikap dan pemahaman seputar inklusi disabilitas, PBB juga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kehidupan penyandang disabilitas di Indonesia, seperti; mengadvokasi, mengikutsertakan, dan mewakili para penyandang disabilitas.
Selain itu, melaksanakan kampanye dan proyek, seperti akses WASH untuk semua program, kompetisi tari bahasa isyarat, dan kewirausahaan. Mengadakan acara untuk merayakan potensi penyandang disabilitas, seperti Patriot Is Us dan The Heroes are Us
Inklusi disabilitas.
“Berarti, penyandang disabilitas dapat mengakses pelayanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan mendapatkan nutrisi. Penyandang disabilitas terpenuhi hak-haknya, sehingga dapat mandiri, menjadi SDM yang unggul dan berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara,” ujarnya.
