Sambil Long March, Buruh Serap Aspirasi Masyarakat

Sambil Long March, Buruh Serap Aspirasi Masyarakat

Jakarta, KPonline – Saat ini, long march buruh untuk wilayah Timur sudah memasuki Jl Pemuda, Jakarta Timur. Di sepanjang jalan yang dilalui, buruh yang berjalan kaki terus menyebarkan petisi. Sementara dari atas mobil sound system, para buruh secara bergantian menyampaikan orasi.

Di sepanjang jalan yang dilalui peserta long march, masyarakat antusias menandatangani. Tua, muda, bahkan ibu-ibu dengan menggendong anak kecilnya juga ikut mendekat. Begitu tahu jika salah satu isi petisi adalah tolak Ahok, bahkan ada yang meminta untuk ditandatangani oleh teman dan keluarganya.

Bacaan Lainnya

Seorang pedagang kaki lima yang berjualan di daerah Kebon Nanas, Jakarta Timur, mengeluhkan harga sembako yang makin mahal. Sehingga keuntungannya dari berdagang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Mana mencari pekerjaan di Jakarta sekarang ini makin sulit,” keluhnya. Dia berharap kedepannya Pemerintah DKI Jakarta lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, dari arah Utara, beserta longmarch yang start dari KBN Cakung juga sudah sampai di Sunter. Disampaikan oleh Mubarok, masyarakat di wilayah utara juga terlihat antusias dan banyak yang bersedia menandatangani petisi yang disampaikan peserta long march ini.

Dalam petisinya, ada tiga hal yang disampaikan. Pertama, mendesak agar PP No 78 Tahun 2015 segera dicabut, karena peraturan tersebut berorietnasi pada upah murah. Tidak hanya itu, dalam petisinya, buruh meminta agar upah minimum provinsi DKI Jakarta tahun 2017 naik sebesar Rp 650 ribu.

Kedua, meminta KPK segera menangkap Gubernur Ahok yang diduga terlibat kasus korupsi RS Sumber Waras, reklamasi Teluk Jakarta, lahan Cengkareng, barter “CSR” pengusaha dengan kebijakan upah murah DKI Jakarta. Selain itu, buruh juga meminta Pemerintah untuk mencabut UU Tax Amnesty dan membebaskan TKI yang saat ini disandera di Filipina.

Sedangkan yang ketiga, dalam petisinya, buruh menegaskan Jakarta harus memiliki Gubernur baru. Dalam hal ini, buruh dan masyarakat Jakarta meminta ada partai politik yang mencalonkan Rizal Ramli sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada di Tahun 2017.  (*)

Pos terkait