Jakarta, KPonline – Itulah jawaban Pramucahya Purwanto ketika ditanya apa motivasinya bersedia maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Gerindra dalam pemilu 2019. Tanpa keraguan, ia menjawab dengan mantap: “2019 Prabowo Presiden”.
Jawaban Pram bukan tanpa alasan. Apa yang akan terjadi jika Prabowo Subianto menjadi presiden? Menurut Pram, Prabowo memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kemudian dia mencontohkan, di sektor buruh, Prabowo bersedia menandatangani kontrak politik berupa Sepuluh Tuntutan Buruh dan Rakyat (SEPULTURA). Isinya adalah berbagai poin penting terkait dengan kesejahteraan rakyat untuk memastikan tiga hal ini aman: aman pekerjaan (kepastian kerja, tidak mudah di PHK), aman pendapatan (upah layak, kesejahteraan terjamin), dan aman jaminan sosial (jaminan pengangguran, kesehatan, hari tua, pensiun, dsb).
Dengan komitmen seperti itu, bersama Prabowo Subianto, diyakini Indonesia akan semakin baik lagi. Tidak hanya dari sisi kaum buruh. Di beberbagai bidang lain, Prabowo juga memiliki komitmen yang kuat.
Dalam konteks itulah, Pramucahya bersedia maju untuk mendapatkan satu tiket ke Senayan. Tujuannya adalah untuk mengawal dan mewujudkan agar komitmen Prabowo Subianto bisa diwujudkan.
Ketika di DPR RI ada wakil dari pekerja, maka akan ada yang mengawal dan menyuarakan hak-hak pekerja. Setidaknya akan menjaga SEPULTURA, agar bisa diimplementasikan dalam kebijakan.
“Saya hanya sebagai alat saja bagi kaum buruh untuk menyuarakan aspirasinya. Tentang apa yang harus saya suarakan, semuanya saya serahkan kembali kepada kaum buruh,” tegasnya.
Baca artikel lain tentang PRAMUCAHYA PURWANTO
