Jakarta, KPonline – Upaya perundingan yang dilakukan oleh PUK SPAI FSPMI PT. Citra Motor dengan perwakilan manajemen masih deadlock. Perusahan bahkan mengeluarkan SP dan mengganggap aksi mogok kerja pekerjanya dianggap tidak sah.
Informasi ini didapat melalui ketua pimpinan cabang SPAI FSPMI DKI Jakarta, Kardinal pada kamis siang (21/11).
“Perangkat pimpinan cabang meminta agar persoalan ketenagakerjaan di PUK PT. Citra Motor jangan dilarikan ke pidana. Perangkat PC akan meminta perlindungan hukum kepada bapak Kapolri atas ada dugaan Union Busting yang dilakukan manajemen PT.Citra Motor.” jelasnya.
“Seluruh pengurus dan anggota PUK PT Citra Motor di mutasi sepihak ke perusahaan yang berbeda badan hukumnya, jika tidak mau di anggap mengundurkan diri. Ini yang sedang kita lawan.” tambahnya.
Kardinal menegaskan agar pengusaha tidak menggunakan pihak pihak luar atau P
Preman ataupun mengkriminalisasi kawan kawan FSPMI dalam kasus ketenagakerjaan ini. Selesaikan persoalan di meja perundingan.
Sementara itu, kondisi di lokasi mogok kerja sejumlah anggota dan pengurus PUK PT. Citra Mogok masih menjaga selama 24 jam agar aset tidak keluar sebelum ada keputusan yang mengikat. (Jim)
