Semarang, KPonline – Kegigihan dari anggota PUK SPAI FSPMI PT. Ciubros Farma untuk mengikuti aksi Nasional pada hari Selasa (26/10/2021) pantas diacungi jempol. Demi memperjuangkan upah di tahun 2022, mereka menginginkan all out untuk semua anggota turun ke jalan.
Namun demikian, dari pihak perusahaan tidak mengijinkan semua untuk mengikutinya seperti yang disampaikan oleh Ketua PUK SPAI FSPMI PT. Ciubros Farma Ulfatul Khasanah.
“Sebenarnya semua anggota menginginkan all out, bahkan dengan opsi mengganti hari atau ijin tanpa digaji sekalipun, namun dari perusahaan juga bersikeras hanya perwakilan saja yang boleh ikut”, ucapnya.
Sehingga mau tak mau dari PUK harus melakukan perundingan atau negosiasi terlebih dahulu dengan pihak management agar permintaan mereka dapat dipenuhi.
Keinginan dari para anggota untuk dapat all out memang cukup beralasan karena mereka sadar bahwa bagi mereka upah adalah urat nadi bagi buruh dan pantas untuk diperjuangkan.
Sedangkan dalam aksi yang akan mereka ikuti dan dipusatkan di Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah tersebut memuat tiga poin tuntutan yang akan disuarakan, yaitu :
1. Naikkan UMK 2022 sebesar 10%
2. Batalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja
3. PKB Tanpa Omnibus Law
Harapannya ada setitik harapan bagi mereka mengenai nasib UMK Kota Semarang di tahun 2021 agar lepas dari UU No 11 tahun 2020 dan PP 36 tahun 2021 yang merupakan aturan turunannya.
Setelah melakukan perundingan dengan pihak management, akhirnya anggota PUK SPAI FSPMI PT.Ciubros Farma yang diijinkan untuk mengikuti aksi hanya perwakilan saja, seperti yang dikonfirmasikan oleh Ulfatul Khasanah.
“Anggota yang ikut tetap diminta perwakilan, kurang lebih 25 anggota namun dengan catatan hak-hak kami tidak akan dikurangi, seperti premi kehadiran karena pada dasarnya kita menjalankan tugas organisasi”, ujarnya sambil mengarahkan anggotanya untuk ikut bergabung dengan massa aksi yang menjemputnya di depan pintu gerbang perusahaan. (IFA)
