Ketika takdir itu datang
Siapapun tiada mampu kan menghalang
Menjalani dengan ikhlas dan sabar itu yang utama
Siapa yang mengingini
Ketika perpisahan itu hadir
Merenggut bahagia yang pernah mampir
Tidak, tiada siapapun bermimpi untuk sendiri tiada pendamping
Aku tiada mampu menolak
Ketika kesendirian itu datang berkehendak
Dan merenggut bahagia yang pernah mampir sejenak
Dengan semangat diri menjalani hari
Tercurah segala kasih untuk sibuah hati
Takkan kubiarkan ia menanggung sedih
Kasih sayang berkurang karena kesendirian ini
Hari hari terlalui
Penat tiada kurasai
Tiada perduli panas menghampiri
Tiada perduli gigil dingin menyelimuti
Berjuang tiada henti
Demi menggapai mimpi bahagia buah hati
Cemooh dan cela sering menghampiri
Pada diri yang telah sendiri
Pandangan sinis dan cibiran tiada henti
Seolah aib diri ini sendiri
Mengapa kamu mencela
Mengapa kamu mencemooh
Bukan diri mau begini
Kami hanya menjalani takdir yang telah Illahi
Kamu, yang memandang hina kami
Cobalah tengok pada diri sendiri
Apakah kamu kan mampu menjalani
Ketika kamu berada pada posisi kami
Hentikan cibirmu
Hentikan lirikan sadismu
Kami tak perlu itu
Kami hanya ingin menjalani
Segala apa yang telah diberi
Dengan semangat dan kedamaian hati
Kami ada bukan untuk dicaci
Alangkah indahnya bila saling bergandeng memberi semangat pada kami
Bukan mencela bahkan memaki