Bogor, KPonline – Siapa yang tidak kenal dengan nama Supri Izhar di kalangan buruh Bogor, khususnya Serikat Pekerja Logam (SPL) FSPMI.
Dia adalah Ketua PC SPL FSPMI Bogor yang mana pengalaman soal perburuhan di Bogor pasti ikut andil di dalamnya. Apalagi saat Buruh Go Politik sekitar tahun 2018 yang lalu, dia diusung oleh organisasi untuk menjadi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bogor.
Saat itu dikenal dengan slogan “suaraku adalah suaramu” dengan mempunyai tim relawan militan yang disebut Relawan Kemenangan Supri Izhar (Reaksi).
Supri Izhar lahir di Kampai, 19 Mei 1977 dengan berbagai pengalaman di organisasi meliputi :
1. 1999-2002 : Anggota Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi serikat pekerja metal Indonesia(PUK SPL FSPMI) PT.Panasonic Elektric Works Mitra Indonesia.
2. 2002-2005 : KORLAP (Kordinator Lapangan)Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi serikat pekerja metal Indonesia(PUK SPL FSPMI) PT.Panasonic Elektric Works Mitra Indonesia.
3. 2005-2008: Wakil Sekertaris IV Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi serikat pekerja metal Indonesia(PUK SPL FSPMI) PT.Panasonic Elektric Works Mitra Indonesia.
4. 2008-2011: SEKERTARIS Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi serikat pekerja metal Indonesia(PUK SPL FSPMI) PT.Panasonic Elektric Works Mitra Indonesia.
5. 2011-2014 SEKERTARIS Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi serikat pekerja metal Indonesia(PUK SPL FSPMI) PT.Panasonic Elektric Works Mitra Indonesia.
6. 2011-2016 : WAKIL SEKERTARIS III Konsulat Cabang Federasi serikat pekerja metal Indonesia (KC FSPMI) BOGOR.
7. 2011-2016 : SEKERTARIS Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia , Bogor.
8. 2016-2021 :SEKERTARIS Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia , Bogor.
9. 2021-2026 : KETUA Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia , Bogor.
Tanggal 18 November 2021 di Bandung Supri Izhar resmi dilantik menjadi advokat S1 Ilmu Hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) DHARMA ANDIGA, Bogor.
Awal mula dirinya terjun langsung di bidang advokasi dikarenakan selama ini sudah sering membantu buruh dalam kasus-kasus ketenagakerjaan.
Banyak juga buruh di luar anggota FSPMI meminta bantuan dan harus terkendala status dia bukan advokat maka tidak bisa membantu mereka, karena yang boleh menerima kuasa hanya yang punya sertifikasi Advokat.
Atas dasar itu dia memutuskan untuk sekolah lagi di bidang hukum, tepatnya STIH Dharma Andiga, Bogor yang tujuannya untuk membuka ruang lebih luas membantu dalam bidang advokasi.
“Kalau sekolahnya sudah lama, sebenarnya dari DPP ada program, dulu sebenarnya saya pernah mengajukan karena kuotanya terbatas, jadi tidak dapat kuota. Ya udah lah, akhirnya saya mandiri dengan biaya sendiri dan mulainya habis Pileg,” kata dia.
“Yang pertama dengan menyandang gelar ini ada tanggung jawab yang lebih, karena tidak mungkin juga kita menyandang gelar tanpa berbuat apa-apa dan ini tantangan yang harus dijawab dengan kerja,” ungkal Supri Izhar.
Supri Izhar juga beberapa kali ikut membantu mengadvokasi buruh, baik yang sudah berserikat maupun belum berserikat.
“Kalau sebelumnya dulu belum punya izin beracara, saya hanya sebagai pendamping. Tapi untuk saat ini bisa menerima kuasa secara hukum, jadi tidak terbatas hanya anggota FSPMI saja, para buruh yang tidak berserikat sekalipun jika mereka mau, InsyaAllah bisa,” pungkasnya.
Dia berpesan ke semua buruh agar mau belajar, karena yang pertama melakukan pembelaan itu adalah diri kita sendiri. Menurutnya, buruh harus punya kemauan untuk membaca dan belajar.
“Soal teknis kita bisa sama-sama, saya membuka diri bagi kawan-kawan yang mau belajar tata cara penyelesaian perselisihan segala macam. Ayo bersama-sama jika mau. Dan yang penting kuncinya mau dan mau,” pesan Supri. (Ahdian)
