Purwakarta, KPonline – Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan PHK oleh pihak manajemen PT. Sepatu Bata Tbk pada 31 Oktober 2020 lalu kepada; Evin, Reno, Lestareno dan Arpan Ramdhani. Dan ternyata, akibat dari hal tersebut. Kini, menjadi permasalahan hubungan industrial yang belum juga berkesudahan.
Karena, keempat pekerja tersebut masih ingin bekerja. Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAI-FSPMI) PT. Sepatu Bata pun menolak atas hal yang sudah dilakukan oleh manajemen PT. Sepatu Bata.
Berbagai langkah upaya dilakukan PUK SPAI-FSPMI PT. Sepatu Bata. Baik itu lewat perundingan Bipartit, maupun mediasi dengan manajemen perusahaan, agar Evin beserta ketiga pekerja lain tersebut bisa dipekerjakan kembali.
Kemudian, sebagai bentuk solidaritas kepada PUK SPAI-FSPMI PT. Sepatu Bata, PUK SPAMK-FSPMI PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia datang berkunjung ke PT. Sepatu Bata yang berdomisili di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Rabu (18/11/2020).
Supriadi Piyong selaku bagian dari pengurus PUK SPAMK-FSPMI PT. HMMI (PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia) dan sekaligus Koordinator Daerah (Korda) Garda Metal FSPMI Purwakarta mengatakan bahwa dalam menghadapi permasalahan yang terjadi, jangan mudah menyerah dan terus lakukan perlawanan.
“Tetap semangat dan terus jaga kekompakan,” sambung Korda Garda Metal FSPMI tersebut.
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh PUK SPAI-FSPMI PT. Sepatu Bata untuk menyejahterakan anggotanya. Salah satunya adalah saat menggelar aksi mogok kerja selama kurang lebih dua bulan pada delapan tahun yang lalu (2012). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut penghapusan sistem kerja outsourcing dan kontrak di PT. Sepatu Bata Tbk.
Dengan dukungan massa aksi FSPMI se-Purwakarta dan lintas daerah. Alhasil, perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) pun diraih saat itu.
“Semoga permasalahan hubungan industrial terkait PHK pengurus PUK PT. Sepatu Bata cepat selesai. Sehingga, untuk selanjutnya mereka bisa bekerja kembali,” harap Supriadi Piyong.
Selain sebagai pekerja PT. Sepatu Bata Tbk, mereka berempat juga merupakan bagian dari kepengurusan PUK SPAI-FSPMI PT. Sepatu Bata.



