M Nurfahroji Angkat Bicara Saat Audensi di Ruang Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi

Bekasi, KPonline – Siapa yang tidak kenal dengan pria dari Babelan ini? Teman-tekannya biasa memanggilnya Bang Oji.

Suara lantangnya ketika berorasi membuat semangat massa makin memuncak.

Bacaan Lainnya

Dia adalah bagian dari pelaku sejarah lahirnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Banyak hal sudah dilakukannya dari kaum buruh menjadi lebih baik.

Jiwa petarung yang terpancar dari dalam dirinya, yang selalu mengedepankan kepentingan banyak orang.

Jumat (15/2/2019), di ruang rapat Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Oji menyempatkan ikut hadir dalam pembahasan terkait layanan kesehatan dikabupaten Bekasi. Tidak ada unsur politik atau indikasi kampanye Oji saat acara audensi tersebut, walau pub ada beberapa peserta yang menyinggungnya karena Oji saat ini akan ikut bertarung dikontestasi pemilihan calon legislatif  17 April mendatang.

Bang Oji dengan tegas menyampaikan banyaknya regulasi ngaco yang keluar dari jalur saat pertama kali BPJS digulirkan 1 Januari 2014.

Kebijakan demi kebijakan yang terus silih berganti terkesan membingungkan masyarakat di lapangan.

“Banyak ditemukan Team Jamkeswatch ketika masyarakat masuk rumah sakit datanya tidak sama dengan data yang ada diKTP atau Kartu Keluarga pasien. Bahkan ada ditemukan kartu jaminan kesehatan yang ditahan sama aparat terkait karena yang bersangkutan beda pilihan, kan lucu.” Ucap Oji dengan senyum kecil.

Perjuangan Jamkeswatch Bekasi selama ini untuk membantu masyarakat terkadang dibilang calo. Tetapi apa yang dilakukan Jamkeswatch benar-benar tulus membantu masyarakat.

Hal itu diapresiasi oleh Dinas Kesehatan Bekasi. Karena peran Jamkeswatch sangat membantu baik untuk masyarakat atau pun Dinkes setempat dalam pembenahan data masyarakat yang berhak layak mendapatkan Kartu jaminan kesehatan yang tergolong dalam peserta PBIAPBD. (Jhole)

Pos terkait