Kilas Balik Sejarah FSPMI di Bandung Raya

Bandung Barat, KPonline- Akhir pekan ini tepat nya hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2019 kantor Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Bandung Barat tetap terlihat ramai walaupun agenda pendidikan yang telah di jadwakan sebelumnya harus ditunda sampai hari Sabtu depan.

Kekosongan waktu ini digunakan untuk ngopi sambil diskusi terkait permasalahan – permasalahan di internal PUK – PUK, ada beberapa pengurus puk dan beberapa anggota yang hadir saat itu diantaranya puk PT. Daya Mekar Texindo, Pt. CCH, PT. Sanwa Parts Indonesia dan PT. Rajawali Sumber Makmur.

Permasalahan – permasalahan di Puk memang selalu ada contoh nya seperti di Puk Pt. Sanwa Parts Indonesia, terkait dengan PKB yang tak kunjung ada penyelesaiannya dan juga puk PT. Daya Mekar Texindo, terkait belum adanya kejelasan dengan status kawan -kawan yang sudah dipekerjakan kembali.

Diskusi semakin menarik ketika Dede Rahmat bercerita tentang perjuangan pengembangan FSPMI di Kabupaten Bandung Barat yang tidak mudah dan yang selalu dihadapkan dengan preman -preman setempat tapi dengan kegigihan dan kekompakan serta mempunyai cita – cita besar untuk memayoritaskan FSPMI di Bandung Raya umumnya dan di Kabupaten Bandung Barat pada khususnya.

Dede Rahmat menceritakan bahwa di Kabupaten Bandung Barat awalnya hanya 4 (empat) puk yang bergabung dengan FSPMI

Namun Alhamdulillah kini sudah bertambah menjadi 13 puk dan untuk saat ini sudah ada calon puk baru yang mau bergabung dengan FSPMI dan mudah – mudahan cita – cita FSPMI untuk menjadi mayoritas di KBB bisa terwujud.

Sebagai dorongan motivasi apa yang disampaikan oleh Dede Rahmat,ternyata ada sebuah pesan didalam nya yakni jangan pernah minder dengan keadaan kita yang masih minoritas justru kita harus menonjol dari Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang lain dan kita harus mampu menunjukan bahwa yang minoritas itu bisa didengar gagasan – gagasan dan ide – idenya untuk mensejahterakan buruh yang ada di KBB khususnya umumnya di Bandung Raya, “Ungkapnya.

(Lizz)