Bali, KPonline – Dalam pembukaan Rakernas SPAMK FSPMI, Ketua Umum SPAMK FSPMI Heriyanto mengatakan bahwa kesejahteraan mensyaratkan demokrasi. Sebab dengan adanya demokrasi, masyarakat dan serikat buruh mempunyai kesempatan untuk memperjuangkan gagasannya.
“Kita pernah berhasil memperjuangkan kenaikan upah minimum terbesar di Indonesia, lebih dari 40%,” kata Heri.
Keberhasilan itu tidak terlepas dari sikap pemerintah pada saat itu yang tidak terlalu represif terhadap gerakan serikat buruh. Sehingga masih dimungkinkan melakukan pemogokan nasional.
Tetapi setelah itu, rezim membuat kebijakan yang membatasi kenaikan upah minimum. Hak-hak serikat buruh mulai dibelenggu. Kebebasan dibatasi dan nyaris tidak ada kesempatan untuk menyampaikan pendapat.
“Sekarang kita seperti berada di zaman sebelum reformasi,” tegasnya.
Di Eropa, menurut Heri, pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi memiliki syarat. Salah satunya negaranya demokratis. Sehingga semua elemen berhak memperjuangkan apa yang menjadi harapannya. Demokrasi menjadi syarat penting.
Jika saat ini demokrasi terancam, terlihat dengan beragam persekusi dan larangan diskusi, kesempatan untuk memperbaiki ada di tahun depan.
“Caranya dengan memilih presiden yang berpihak pada kaum buruh,” ujarnya. Seperti diketahui, FSPMI secara resmi sudah menyatakan dukungan kepada Prabowo – Sandi.
“Jangan pernah kehilangan harapan. Harapannya untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Kalau mau berubah jangan menjadi mimpi. Hadapi resiko, apapun resikonya. Kalau tidak kita akan kehilangan harapan,” pungkasnya.
