Kabiro Media Perdjoeangan Jatim Ajak Timnya Melihat Teater Bertajuk Grafito

Kabiro Media Perdjoeangan Jatim Ajak Timnya Melihat Teater Bertajuk Grafito

Surabaya, KPOnline — Selasa malam (12/11/2024) pukul 19.00, ratusan penonton terlihat memadati Gedung Barat Alun-Alun Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo No. 15, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Suasana meriah dan antusias terlihat dari para penonton yang hadir dalam acara “Dharma Seni untuk Negeri VI,” sebuah program seni yang mengangkat teater sebagai sarana untuk mengenang karya-karya maestro teater Indonesia, Akhudiat.

 

Bacaan Lainnya

Pementasan malam itu adalah teater berjudul Grafito, sebuah drama karya Akhudiat, seorang penulis legendaris Indonesia yang terkenal dengan karya-karyanya di bidang drama, cerita pendek, puisi, dan buku-buku umum lainnya. Karya Akhudiat dipilih oleh Sanggar Lidi Surabaya untuk diadaptasi menjadi sebuah pementasan teater, disutradarai oleh Totenk MT. Rusmawan, sebagai bentuk penghormatan untuk mengenang maestro yang meninggal pada 7 Agustus 2021.

Drama Grafito mengisahkan romansa antara Limbo, seorang pemuda Katolik, dan Ayesha, seorang gadis Muslim. Meski cinta mereka tulus, hubungan keduanya menghadapi rintangan besar akibat perbedaan agama yang sulit diterima oleh masyarakat sekitar. Dalam kisahnya, Limbo dan Ayesha berjuang keras untuk bersama dan berupaya mencari solusi melalui bantuan tokoh agama, yaitu Pastor dan Kyai. Namun, segala upaya mereka akhirnya terbentur pada kenyataan bahwa perbedaan agama tidak selalu mudah diterima dalam masyarakat. Kisah yang sederhana namun mendalam ini berhasil menggugah perasaan para penonton, memperlihatkan bahwa cinta tidak selalu mampu mengatasi realitas sosial dan budaya.

 

Dengan melibatkan 29 aktor dari berbagai latar belakang, Sanggar Lidi berhasil menyuguhkan penampilan yang memukau setelah empat bulan menjalani latihan intensif. Para aktor, mulai dari guru hingga anak-anak, tampil penuh totalitas, membuat lebih dari 400 penonton yang hadir terhanyut dalam alur cerita yang emosional.

 

Di antara para penonton, tampak delapan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Mengenakan seragam FSPMI yang berwarna biru putih, mereka hadir untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap seni teater . Para anggota yang hadir di antaranya adalah Khoirul Anam, Satria, Muis, Natali, Indah, Putri, Bunga, dan Yolla. Kehadiran mereka juga menjadi bagian dari upaya memperkenalkan FSPMI lebih luas di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

 

Khoirul Anam, merupakan Kabiro Media Perdjoeangan Jawa Timur yang akrab dipanggil Mbah Cokro, menyatakan bahwa dukungan mereka terhadap pentas seni ini adalah bagian dari visi FSPMI untuk mempromosikan organisasi melalui seni budaya kepada masyarakat luas. “Malam ini juga merupakan agenda kami untuk mengenalkan teater kepada khususnya Tim Media Perdjoeangan Jawa Timur,mengingat teater dan sastra adalah bentuk seni yang paling dekat dengan dunia aktivis,dengan mengetahui teater sejara langsung,kami berharap suatu saat kami bisa lebih siap jika mengadakan pentas serupa di kegiatan FSPMI, ujar Anam”.

Kabiro Media Perdjoeangan Jatim, Khoirul Anam mengajak Timnya untuk melihat secara langsung pentas teater berjudul Grafito di Balai Pemuda Surabaya, Selas 12 November 2024.

Lebih lanjut, Anam menjelaskan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FSPMI telah meluncurkan program khusus bagi kalangan Gen-Z, dengan tujuan mengenalkan FSPMI melalui kegiatan seni dan budaya.

 

“Kami berharap dengan dukungan terhadap kegiatan seni seperti ini, FSPMI dapat semakin dikenal masyarakat luas dan diterima oleh generasi muda sebagai organisasi yang peduli terhadap pelestarian budaya,” ungkap Anam penuh harap.

 

Pementasan Grafito malam itu tidak hanya menjadi ajang penghormatan bagi Akhudiat dan karya-karyanya, tetapi juga menjadi ruang pertemuan antara budaya dan generasi.

 

(Muis -Surabaya)

Pos terkait