Jakarta, KPonline – Rencana aksi besar kaum buruh tinggal menghitung hari. 150.000 massa buruh dipastikan akan ikut turun ke jalan menyuarakan beberapa isu penting yang menjadi tema perjuangan utama pada 2 Oktober 2019 nanti. Dikalangan buruh, rencana pemerintah dan pengusaha melakukan revisi undang undang Ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003 menjadi sangat genting untuk dilakukan penolakan secara masif. Karena banyak pasal baru dalam draft revisi yang akan mengurangi bahkan menghilangkan hak pekerja demi alasan menarik investor.
Ada lagi yang tak kalah genting untuk diperjuangkan oleh kaum buruh untuk dilakukan penolakan. Rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang justru akan semakin memberatkan beban pengeluaran buruh dan masyarakat umum peserta BPJS Kesehatan. Alih alih menaikkan kualitas jaminan kesehatan ini, malah semakin membebani rakyat dengan besaran iuran baru yang naik 100 persen.
Selain itu buruh juga berkepentingan untuk menagih janji presiden Jokowi yang ingin melakukan revisi PP.78 tahun 2015. Namun perlu juga dilakukan pengawalan dalam proses revisi ini, jangan sampai justru mengarah ke arah yang lebih buruk dan semakin merugikan bagi pihak buruh itu sendiri.
Rencana aksi besar massa buruh akan dilakukan di 10 kabupaten dan kota industri di seluruh Indonesia yang dimotori oleh KSPI ini tak mungkin berhasil tanpa peran aktif dan masif dari seluruh anggotanya. Oleh karenanya kesadaran anggota adalah kunci dari sebuah gerakan buruh. Partisipasi seluruh elemen buruh secara struktur hingga ke akar rumput menjadi sangat penting dalam sebuah iktiar untuk sebuah perubahan yang lebih baik.
Dalam sisa waktu beberapa hari kedepan, konsolidasi akbar jajaran perangkat organisasi membangkitkan kesadaran bersama anggotanya adalah penentu keberhasilan aksi besar nanti. Tanpa mereka kita bukan siapa siapa, dan bisa dipastikan semua draft kebijakan yang akan men down grade kan kesejahteraan buruh segera diketuk palu dan berlaku sejak ditetapkan. (Jim)
