Jamkeswatch Subang Adakan Audiensi Dengan Dinas Kesehatan

Subang, KPonline – Berawal dari beberapa laporan yang diterima Jamkeswatch terkait pengenaaan biaya proses lahiran terhadap anggota PUK SPAI FSPMI PT. Fungkoook Subang, dan keluarga PUK SPEE FSPMI PT. BMP Power Plant yang notabenenya adalah peserta BPJS Kesehatan, Jamkeswatch mengadakan audiensi dengan Dinas Kesehatan setempat.

Audensi dilakukan diruang rapat lantai II kantor Dinas Kesehatan kabupaten Subang dengan tetap melakukan Protokol Kesehatan (Prokes) yang sudah ditentukan. Rapat audensi pun dihadiri oleh Sekretaris Jamkeswatch Subang Aap beserta timnya, Dokter Meti dari Dinkes beserta staf jajarannya, BPJS Kesehatan, dan dari perwakilan RS Kharisma.

Beberapa masalah kerap kali ditemukan oleh tim Jamkeswatch salah satu diantaranya tindakan Swab yang berbayar juga dibahas.

Kepada Media Perdjoeangan, Aap menuturkan banyaknya temuan bukan hanya dari Swab yang berbayar, namun “Case” yang berjalan belum ada titik temu.

“Kasus yang kemaren uang pembiayaan sesuai dibalikin kepada peserta sesuai tarip Indonesian Case Base Groups (INA-CBG’s). Adapun pengenaan biaya Covid-19 belum menemukan titik temu hingga saat saat ini, bahkan RS yang bersangkutan masih kesulitan untuk mencari jalan supaya uang itu bisa diklaim,” tutur Aap kepada Media Perdjoeangan, Rabu (28/072021).

Aap meminta ketegasan Dinas Kesehatan agar bisa menjadi ujung tombak permasalahan yang terjadi, karena dikhawatirkan ada kasus serupa di kabupaten Subang.

“Harusnya pasien tidak dikenakan biaya, jika mengacu kepada KMK No.HK.01.07-MENKES-4344-2021Tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Corona Virus Disease 2019(Covid-19) Bagi Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan Corona Virus Disease 2019. Lantas bagaimana solusinya agar uang itu bisa dikembalikan sama pihak RS. Setidaknya RS bisa berupaya, dan terus meminta bantuan Pemda setempat agar bisa dibantu untuk mengkalim biaya tersebut,” imbuh Aap tegas.

Dinas Kesehatan Sendiri belum bisa memberikan solusi twrkait “Case” yang disampaikan oleh tim Jamkeswatch sendiri. Namun disisi lain Dinkes akan terus berupaya bagaimana kejadian seperti itu tidak kembali terulang.

“Saya berterima kasih kepada tim Jamkeswatch yang terus memantau sisi layanan kesehatan khususnya di kabupaten Subang. Kami dari Dinkes akan terus bantu optimalkan apa yang Jamkeswatch temukan di lapangan, termasuk pelayanan kesehatan di RSUD Ciereng yang kawan-kawan Jamkeswatch temukan,” ucap Dokter Meti singkat.

Dengan mendapatkannya aduan dari Jamkeswatch instansi terkait harus bisa legowo dengan permasalahan yang ada, jangnan sampai terkesan tutup mata. Pro, dan kontra terkait dengan beberapa regulasi masalah Covid- terkadang muncul ketidaksinkronan hingga masyarakat pun sulit untuk memahami.

Penekanan angka yang terpapar pun terus digalakan dengan berbagai cara,salah satu mengubah format kerja khususnya di kalangan pekerja.

Penulis: Jhole
Foto: Jhole