Jakarta, KPonline – Hari ini, tanggal 17 Agustus 2020 tepat 75 tahun yang lalu Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari cengkeraman para penjajah. Hampir seluruh rakyat Indonesia menyampaikan ucapan selamat hari merdeka dengan caranya sendiri, tak luput dari pantauan ucapan selamat bertebaran di media sosial.
Tak ketinggalan, akun fanpage Suara FSPMI yang merupakan akun resmi milik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) pun dengan akun Twitter @FSPMI_KSPI menyampaikan hal yang sama.
“Kemerdekaan, tentu saja, sesuatu yang harus kita syukuri. Namun demikian, kemerdekaan tidak boleh berhenti hanya sebatas kata. Ia harus mewujud nyata.
Tak ada kemerdekaan tanpa keadilan. Tak ada keadilan tanpa kesejahteraan. Dan kesejahteraan tak mungkin bisa diwujudkan jika omnibus law disahkan.
Karenanya, stop eksploitasi. Jangan lagi ada air mata yang tumpah di negeri ini.
Di hari yang bersejarah ini. Mari berjanji. Wujudkan keadilan sosial untuk negeri.” ~ Suara FSPMI.
Berikut ini ada juga petikan narasi yang di unggah oleh akun Bang Obon dalam merayakan hari kemerdekaan RI,
“Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya, MERDEKA!”
Dirgahayu Republik Indonesia ke 75.~ Bang Obon.
75 tahun hari merdeka, ternyata kita belum benar benar merdeka. Masih harus berjuang melawan kebijakan bangsanya sendiri. Karena hingga hari ini, ada RUU Omnibus Law yang terus dipaksakan untuk disahkan, meski sebagian besar rakyat Indonesia menolak dengan tegas kehadiran RUU ini karena tak da satu pasal pun yang menguntungkan keberlangsungan hidup rakyatnya, justru cenderung eksploitasi yang berlebih.
Ya, kita masih harus berjuang. Berjuang melawan penindasan para pengambil kebijakan. Mereka abai terhadap anak bangsa, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia masih sebatas mimpi.
Dan pada akhirnya kita harus kuatkan tekat dalam hati bahwa hari ini kita rayakan kemerdekaan dengan perlawanan, demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Jim)
