Hanya Bermodal Keberanian, Jamkeswacth & Garda Metal Bekasi Ikuti Latihan SAR Bersama BPBD Kabupaten Bekasi

Bekasi, KPonline – Relawan Jamkeswatch dan Garda Metal FSPMI Bekasi mengikuti latihan SAR pada Selasa, 23 Maret 2021, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi di lokasi Hutan Bambu, Sukadanau Cikarang Selatan. Latihan SAR bersama ini diprakasai oleh Obon Tabroni, S.E selaku Anggota DPR-RI fraksi partai Gerindra.

Menurut Obon Tabroni, potensi banjir di kabupaten Bekasi setiap tahun cukup tinggi.

Bacaan Lainnya

“Bencana Banjir di kabupaten Bekasi cukup tinggi, sementara relawan Jamkeswatch dan Garda Metal FSPMI yang biasa turun untuk membantu dan mengevakuasi korban terdampak banjir belum memiliki skill khusus dalam bidang SAR, maka sangat perlu untuk di adakan pelatihan khusus agar kawan-kawan Jamkeswacth dan Garda Metal FSPMI lebih mahir dalam hal penyelamatan,” jelas Obon Tabroni.

Obon Tabroni menambahkan Operasi SAR merupakan suatu misi kemanusiaan yang bertindak dalam usaha penyelamatan jika terjadi suatu kecelakaan ataupun bencana dengan adanya suatu kerjasama dan koordinasi yang matang sehingga penyebarannya dapat terwujud sebagai suatu tindak operasi yang serasi dan efektif.

“Dalam operasi SAR dibutuhkan personil yang mampu dan memenuhi kriteria sebagai tim SAR, selain itu juga mampu membaca medan dan menguasai tekniknya. Seorang tim SAR harus memenuhi kaidah yang baku dan tidak pamrih baik dari segi materi maupun jasa,” pungkasnya.

Dalam pelatihan kali ini diikuti kurang lebih 72 orang dari relawan Jamkeswacth dan Garda Metal Bekasi.

“Hanya bermodal niat dan keberanian kami ikut dalam pelatihan SAR ini, motivasi kami hanya ingin membantu saat terjadi bencana,” kata Dodo yang menjadi salah satu peserta.

Dalam kesempatan yang sama saat dikonfirmasi media Perdjoeangan, Henri Lincon Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mengapresiasi langkah yang dilakukan Anggota DPR-RI Obon Tabroni, mensupport latihan relawan Jamkeswacth dan Garda Metal FSPMI Bekasi.

Bahkan pihaknya telah mengusulkan agar tiap desa dan kelurahan rawan banjir dapat memiliki perahu karet. menurutnya dengan adanya perahu karet mempermudah serta mempercepat dalam proses evakuasi korban banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincon berharap pada 2022, tiap desa tanggap bencana (Destana) dan kelurahan tanggap bencana (Katana) sudah dilengkapi perahu karet.

“Jika disetujui dan dianggarkan pada TA. 2022 rencananya, kami titipkan prasrana perahu karet melalui desa tanggap bencana (Destana) dan kelurahan tanggap bencana (Katana),” jelasnya.

Untuk diketahui saat ini Kabupaten Bekasi memiliki sekitar 14 Desatana dan Katana dengan rincian 13 desa telah ditetapkan sebagai Destana dan satu desa ditetapkan sebagai Katana.

Ke-13 Destana antara lain, Desa Babelan kota, Sukadaya, Sukamekar, Karangasih, Pasirtanjung Pantai Bakti, Pantai Bahagia, Pantai Mekar, Pantai Sederhana, Pantai Harapan Jaya, Bojongmanggu, Lenggahsari, serta Desa Ridho Galih. Adapun kelurahan yang sudah ditetapkan menjadi Katana adalah Kelurahan Jati Mulya, Kecamatan Tambun Selatan. (Yanto)

Pos terkait