FSPMI Riau Kecam Keras Penangkapan Tidak Manusiawi Ketum KPBI di Tanjung Priok

FSPMI Riau Kecam Keras Penangkapan Tidak Manusiawi Ketum KPBI di Tanjung Priok

Pelalawan, KPonline – Atas kejadian penangkapan terhadap Ketua Umum KPBI oleh aparat kepolisian Jakarta Utara di Pelabuhan Tanjung Priok, Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra secara tegas memberikan tanggapannya, Minggu (20/04/2025).

Satria Putra menyampaikan, “Kami dari DPW FSPMI Riau mengutuk keras tindakan brutal dan tidak manusiawi yang dilakukan aparat kepolisian terhadap Ketua Umum KPBI Ilhamsyah atau biasa disapa Bung Boing. Ini bukan hanya soal satu orang, ini soal bagaimana negara memperlakukan buruh. Ini adalah pelecehan terhadap hak asasi manusia dan demokrasi.”

Perihal bahwa FSPMI dan KPBI berada di konfederasi berbeda, mengapa reaksi FSPMI Riau begitu keras.

Satria Putra dengan tegas menjawab, “Betul, kami memang berbeda konfederasi. Tapi solidaritas buruh tidak dibatasi oleh payung organisasi. Ketika satu buruh diperlakukan semena-mena, maka seluruh buruh Indonesia terluka. Kami turut prihatin, marah, dan merasa terancam oleh sikap represif aparat. Hari ini KPBI,” besok bisa siapa saja.

Terkait kasus ini kami sedang menyusun pernyataan resmi untuk menuntut klarifikasi dan pertanggungjawaban langsung dari Kapolri. Selain itu, kami akan menggalang solidaritas nasional antar serikat buruh untuk menekan institusi kepolisian agar tidak mengulangi tindakan biadab seperti ini. Kalau perlu, kami siap turun ke jalan. Ini tidak bisa dibiarkan.”

“Kapolri harus segera mencopot pejabat yang bertanggung jawab, meminta maaf secara terbuka, dan menjamin tidak ada lagi tindakan brutal terhadap rakyat, terutama buruh. Jika tidak ada tindakan tegas, maka Kapolri pun harus bertanggung jawab atas kegagalan ini.”

“Buruh di Riau sangat terpukul. Ada rasa takut, ada kemarahan, dan ada tekad untuk tidak tinggal diam. Mereka sadar bahwa hari ini bukan hanya rekan buruh yang diserang, tapi juga hak-hak dasar sebagai warga negara yang diinjak-injak,” tegasnya.

Harapan kami jelas, hentikan kriminalisasi terhadap buruh, hentikan kekerasan aparat, dan berikan ruang demokratis bagi gerakan rakyat. Buruh bukan musuh negara. Kami menuntut perlindungan, bukan pemukulan, Kami ingin Indonesia yang adil bagi pekerja, bukan Indonesia yang menindas mereka,” ujar Satria.

 

Penulis: Heri