FSPMI di Jawa Tengah Harus Lebih Siap Menerima Investor yang Masuk ke Jawa Tengah

Semarang, KPOnline – Aulia Hakim selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Jawa Tengah buka-bukaan mengenai investasi yang akan masuk di provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam sesi pembukaan Rapat Koordinasi Nasional SPAMK FSPMI yang digelar di Semarang pada hari Kamis (5/1/2023).

Kondisi tersebut menurutnya tidak terlepas dari posisi upah di Jawa Tengah saat ini merupakan upah terendah di Indonesia dibandingkan dengan provinsi lainnya.

“Ada dua hal yang melekat kalau kita berbicara mengenai Jawa Tengah, yang pertama upah dan yang kedua adalah investasi. Posisi upah Jawa Tengah yang rendah ini menjadikan Jawa Tengah menjadi target dari pemerintah sebagai penanaman modal dari investor”, ucapnya.

“Dari pemerintah pusat sendiri menargetkan investasi yang akan masuk di Jawa Tengah sebesar 1400 Trilyun untuk di tahun 2023 nanti, sedangkan capaian di tahun 2022 hanya 45 trilyun dari 65 trilyun yang diharapkan. Dimana sudah ada investasi dari 10 negara besar yang sudah melakukan tandatangan Mou dengan Bapak Ganjar Pranowo untuk masuk di Jawa Tengah. Diantaranya Jepang, Korea Selatan, China, Amerika, Malaysia dan Taiwan”, lanjutnya.

Dengan banyaknya investasi yang akan masuk ke Jawa Tengah tersebut, Aulia Hakim mengingatkan bahwa banyak PR yang harus diselesaikan terkait dengan pengembangan FSPMI di Jawa Tengah terutama di sektor Automotif Mesin dan Komponen dengan tidak mengesampingkan sektor lainnya.

“FSPMI di Jawa Tengah harus lebih siap menerima banyaknya investor yang masuk, ada peluang AMK ketika pabrik-pabrik besar itu masuk untuk menjadi target pengembangan dari AMK. Artinya FSPMI di Jawa Tengah mempunyai PR yang sangat besar untuk pengembangan dalam menyambut investasi yang sangat besar di Jawa Tengah”, tutupnya. (sup)

 

Photo : Ella