Semarang, KPonline – Menjelang aksi besar di tanggal 19 November 2018, PUK SPAI FSPMI PT Ciubros Farma menggelar konsolidasi untuk anggotanya pada hari Jum’at (16/11/2018) yang bertempat di salah satu rumah anggotanya di Jl Oerip Soemoharjo km 16 Mangkang Kulon Semarang.
Meskipun usia mereka tidak muda lagi alias emak-emak namun mereka tetap semangat untuk merapatkan barisan.
Banyaknya permasalahan yg sedang mereka hadapi saat ini membulatkan tekad untuk semakin solid, dalam satu komando.
Badan capek dan kemacetan yang menghantui disaat pulang konsolidasi nanti tidak menghalangi niatan untuk berkoordinasi guna menyelesaikan permasalahan yang ada.
Di tempat konsolidasi yang notabene adalah sekretariat hibah dari Sofiatun yang juga salah satu anggota dari PUK Ciubross Farma ini mereka membahas beberapa agenda yaitu mengenai kelanjutan PKB terkait penggandaan dan sosialisasinya, permasalahan mengenai pekerja yang sudah masuk usia pensiun, persiapan RAKERNIK dan tentu saja persiapan AKSI tanggal 19 November 2018.
Di aksi tanggal 19 November nanti antusiasme dari anggota sangat besar, mereka sadar bahwa kelayakan upah pekerja saat ini jauh dari kata layak bahkan mengenaskan.
Upah di kota Semarang yang juga ibukota Jawa Tengah sangat jauh tertinggal dari upah di ibukota provinsi di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Harapan dari aksi besok adalah Gubernur Ganjar Pranowo mau mendengarkan keinginan dari rakyatnya dan mengabaikan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja yang mewajibkan seluruh kepala daerah di Indonesia agar memakai PP 78/2015 yang besarannya adalah 8,03%.
Para anggota juga berharap agar Gubernur Jawa Tengah bisa mengikuti langkah Gubernur Jawa Timur yang berani menaikkan Upah di atas PP78 agar memangkas Disparitas Upah di Jawa Tengah pula. (Ulfa)
