Bandung, KPonline – Setelah lebih kurang satu bulan masuk rumah sakit di kota Bandung, pasien atas nama Raffa asal Cirebon belum mendapatkan tindakan medis yang pasti. Padahal menurut informasi awal, Jum’at tanggal 19 oktober 2018 adalah jadwal tindakan medis berupa kemo. Akan tetapi Departemen Obat (DEPO) tidak berani menyetujui pemberian dosis obat yang disarankan dokter karena selama bekerja di Departement Obat (DEPO) belum pernah ada dosis untuk kemo balita melebihi batas.
Mengetahui informasi itu, tim relawan Jamkeswatch Bandung Raya dan Ketua Tim Relawan Jamkeswatch Jawa Barat Yayan Mulyana kembali menghadap ke dokter untuk konsultasi mengenai dosis yang disarankan.
Salah satu dokter Rumah Sakit di Bandung ini membenarkan bahwa ada kesalahan dalam pemberian dosis obat dan telah merevisi dosis yang harus di berikan pada saat kemo nanti.
Baca juga: Ditolak Banyak RS, Jamkeswatch Terus Berjuang Selamatkan ‘Hapsoh’
Relawan Jamkeswatch kembali ke Departement Obat (DEPO) untuk meminta persetujuan mengenai dosis yang sudah direvisi tersebut. Akan tetapi loket pelayanan berkas kemo di Departement Obat (DEPO) sudah tutup, dan didapat keterangan jadwal pelayanan untuk hari Sabtu dan Minggu libur. Jadi pada hari Senin nanti baru akan mendapatkan kepastian.
Suatu pertanyaan besar dalam benak pikiran kami para relawan Jamkeswatch. Kalau melihat situasi dan kondisi pasien saat ini sampai kapan Dede Raffa akan bertahan. Apakah ini kesengajaan atau murni human error? Padahal untuk tindakan medis yang cepat, seharusnya Sabtu-Minggu pelayanan tetap buka.
Kami sangat mengerti dan memaklumi bahwa dokter juga manusia. Akan tetapi apa ia harus sampai ada kesalahan memberikan dosis dan apakah salah yang menjadi pertanyaan di benak ini? Apakah karena orang tua Raffa adalah orang yang tak punya banyak harta?
Sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas antar sesama manusia, relawan memberikan sedikit donasi untuk meringankan beban keluarga Dede Raffa yang digalang dari hasil ngencleng di jalan raya berdama Garda Metal Bandung Raya. (Ayi Turganda/Ukray)
Baca juga: Pelatihan Relawan Jamkeswatch Bandung dan Cianjur
