Jakarta, KPonline – Tidak seperti biasa, untuk mengikuti aksi 10 November 2017, sebagian buruh datang dengan berjalan kaki. Mereka terbagi dalam 3 kelompok, menamakan diri sebagai Laskar Marsinah (berangkat dari Bandung), Laskar Sebastian (berangkat dari Bogor), dan Laskar Suryo Pranoto (berangkat dari Tangerang).
Sayangnya, Laskar Suryo Pranoto yang berangkat dari Tangerang dilarang aparat. Sehingga mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Semalam, Laskar Marsinah menginap di kantor DPW FSPMI DKI Jakarta. Sedangkan Laskar Sebastian menginap di kantor DPP FSPMI.
Jalan kaki ini merupakan simbol keteguhan dan kesungguhan kaum buruh dalam berjuang.
Saat ini para buruh yang melakukan longmarch sudah berangkat dari tempat peristirahatan menuju Balai Kota DKI Jakarta. Titik kumpul aksi.
Diperkirakan puluhan ribu buruh akan terlibat dalam aksi ini. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Dalam aksi ini, ada 3 tuntutan utama yang akan disuarakan.
Pertama, cabut PP 78/2015 – Lawan upah murah.
Kedua, tolak dan lakukan revisi UMP DKI 2018 – Cabut mandat Anies-Sandi
3. Turunkan harga listrik dan sembako.
