Essay

Warung Bude Yang Terusir

Bogor, KPonline – “Pokoknya saya nggak mau tau! kosongkan kontrakan ini di akhir bulan. Bikin gaduh saja!” Mendengar bentakan pak Welly, Bude gemetar. Telinganya merah merona. Dia hanya bisa membisu. Tertunduk

Essay

Hujan Dan Buruh Kontrak

Kali ini Anton kembali menangis sambil bertakbir, aku yang duduk di sampingnya juga tak kuasa menahan buliran air mata ini, maka ku biarkan saja buliran ini luruh, seperti derasnya hujan

Tidak Ada Pos Lagi.

Tidak ada laman yang di load.