Jakarta, KPonline – Buruh yang aksi di Balai Kota membakar boneka Anies Baswedan. Selain itu, buruh juga merobek kontrak politik yang dibuat antara Koalisi Buruh Jakarta dan Anies – Sandi.
Aksi robek kontrak politik dan bakar boneka Anies dilakukan sebagai simbol cabut mandat.
Buruh merasa telah dikecewakan dengan kebijakan Anies – Sandi yang menetapkan UMP DKI sebesar 3,6 juta.
Sebagai bentuk kekecewaan, buruh juga menyanyikan yel-yel:
Gubernurnya ngibul. Gubernurnya ngibul. Dapur nggak ngebul.
Gubernurnya bohong. Gubernurnya bohong. Kantong gue bolong.
Sebelumnya, Presiden KSPI menyatakan jika dukungan terhadap Anies – Sandi bukan didasarkan pada individu. Bukan juga karena kedekatan partai atau tokoh politik tertentu.
“Dukungan buruh adalah atas dasar prinsip perjuangan. Komitmen untuk menetapkan kebijakan yang terbaik untuk kaum buruh. Jika itu diingkari, maka apa lagi yang bisa kita harapkan?” Tegasnya.
Bagi buruh, kontrak politik adala ukuran apakah seorang Kepala Daerah bisa dipercaya atau tidak. Jika kontrak politik yang jelas tertulis saja diingkari, bagaimana dengan yang lain?
