Wonogiri, KPonline – Bukit Dewa-Dewi di Desa Suci, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, yang viral di media sosial dan sudah menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah ternyata tidak pernah direncanakan menjadi objek wisata.
Suparwo, Warga Suci, mengatakan bahwa Pemilik bukit dewa-dewi, adalah pak Tito Juniadi. Menurut cerita Suparwo, awalnya pak Tito menyiapkan lahan seluas 37 hektare tersebut untuk kebun alpukat saja. Sehingga dia tidak menyangka kebun alpukat yang dia rintis sejak akhir 2021 justru dikunjungi banyak orang.
“Sejak awal, lahan di perbukitan kars tandus di Wonogiri selatan itu hanya dia niatkan untuk kebun budi daya buah alpukat dan hasil dari budi daya itu akan diekspor ke Thailand,” katanya.
Lebih lanjut Suparwo mengatakan bahwa sudah lebih dari 10.000 batang pohon alpukat tertanam di Bukit Dewa-Dewi.
Suparwo juga mengatakan bahwa dia tidak tahu persis bagaimana awal kebun alpukatnya ramai pengunjung dan viral dan pemiliknya tidak mempermasalahkan kebunnya jadi obyek wisata.
Sementara salah satu pekerja di perkebunan tersebut, Supanto (kerabat tim media perdjoeangan) mengatakan bahwa lahan alpukat saat ini seluas 120 hektare di tujuh blok berbeda. ”Alpukat ini memang pak Tito siapkan untuk skala ekspor ke Thailand karena kebutuhan alpukat di Thailand mencapai 3.000 ton per pekan,” ujar Supanto.
Selain itu pak Tito ingin membuktikan bahwa di lahan yang gersang dan tandus seperti Pracimantoro sekalipun, bisa menjadi perkebunan besar. Dia sudah menggeluti dunia perkebunan sejak lama karena memang hobi berkebun.
Sejak ada Bukit Dewa-Dewi, usaha mikro kecil warga ikut terdongkrak. Beberapa warga desa berjuang di tempat wisata tersebut. Selain itu, mengenalkan potensi desa. Para pengelola dan pekerja di Bukit Dewa-Dewi juga mayoritas warga Desa Suci. “Itu nanti bisa menjadi tempat belajar pertanian warga desa,” pungkasnya. (Yanto)