Bawa 7 Tuntutan, Puluhan Ribu Buruh Geruduk Istana Saat May Day 1 Mei 2023

Jakarta, KPonline – Ribuan massa aksi peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day pada Senin (1/5/2023) akan membawa tujuh tuntutan. Selain di Jakarta, demo akan digelar di beberapa kota industri besar lain.

Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengklaim aksi akan diikuti ribuan buruh. Di Jakarta, May Day akan digelar di dua lokasi, yakni depan Istana Kepresidenan dan kompleks Istora, Senayan.

“Tuntutan isu aksi May Day besok ada tujuh. Tadinya enam menjadi tujuh. Isu pertama, cabut omnibus law UU Nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja,” katanya.

Kedua, buruh mendesak agar ambang batas parlemen empat persen dicabut. Termasuk, syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen.

Menurut Said Iqbal, syarat ambang batas Parlemen Threshold dan Syarat pencalonan presiden telah membahayakan demokrasi dan hanya melanggengkan partai penguasa

Ketiga, buruh mendesak pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT). Keempat, menolak RUU Kesehatan.

“Partai buruh bersama IDI, organisasi perawat, bidan, dan organisasi kesehatan lain sepakat Tolak RUU Kesehatan,” katanya.

Kelima, reforma agraria dan kedaulatan pangan. Ribuan massa buruh bersama partai buruh akan menolak bank tanah, impor beras, kedelai, daging dan garam.

Keenam, buruh akan mendukung calon presiden yang pro buruh dan kelas pekerja. Partai Buruh, menurut Iqbal, haram berkoalisi dengan partai yang mengesahkan UU Cipta Kerja.

“Partai buruh tidak akan berkoalisi dengan partai politik manapun. Partai buruh hanya akan berkoalisi dengan calon presiden secara pribadinya. Kami tidak masuk di tim koalisi partai politik yang mengesahkan UU Cipta Kerja,” ungkap Iqbal.

Ketujuh, HOSTUM, yaitu hapus outsourcing tolak upah murah. “Itulah tujuh isu, agenda yang kami dibawa dalam aksi May Day 2023 pada 1 Mei,” pungkas Iqbal. (Yanto)