Jakarta, KPonline – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) kembali menggelar aksi demonstrasi yang kedua kalinya di depan Menara Astra, jl. Jenderal Soedirman, Jakarta untuk memperjuangkan anggotanya di PUK SPAMK FSPMI PT. GS Battery Semarang yang terdampak PHK sepihak (31/3).
Kasus PHK yang berjalan sekitar 1 tahun ini menimpa pengurus PUK SPAMK FSPMI PT.GS Battery yang berada di Semarang, Jawa Tengah.
Pada aksi hari ini, FSPMI menuntut kepada manajemen PT. GS Battery untuk memberikan hak kebebasan berserikat kepada buruh dalam hal ini adalah Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAMK FSPMI) PT. GS Battery Semarang, pekerjakan kembali pengurus PUK SPAMK FSPMI PT. GS BATTERY Semarang, stop diskriminasi pekerja, tolak union busting atau FSPMI akan melakukan kampanye besar besaran terkait boikot produk GS BATTERY di seluruh Indonesia.
Tuntutan utama kepada perusahaan adalah mempekerjakan kembali pengurus PUK SPAMK FSPMI PT. GS Battery Semarang yang diberhentikan atau di PHK secara sepihak.
“Aksi-aksi semacam ini akan terus kita lakukan, pengawalan-pengawalan akan terus juga kita lakukan sampai tuntutan kita terpenuhi dan kawan-kawan kita dipekerjakan kembali,” ujar sekjen DPP FSPMI, Syabilar Rosyad di atas mobil komando.
Senada dengan apa yang disampaikan sekjen DPP FSPMI, dalam orasinya Pangkornas Garda Metal, Supriyadi Pyong juga menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan kasus PHK ini serta seruan boikot produk GS BATTERY.
Sebagai Panglima Koordinasi Nasional Garda Metal, yang juga ketua PUK SPAMK FSPMI PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), Supriyadi menegaskan bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan shacho Jepang di perusahaannya untuk melakukan boikot produk GS BATTERY yang merupakan vendor terbesar di PT. HMMI. Hal ini akan segera dilakukan bila manajemen PT. GS BATTERY Semarang tidak segera mempekerjakan kembali pengurus PUK SPAMK FSPMI PT. GS BATTERY yang di PHK.
Supriyadi memastikan, PT. HMMI yang memproduksi Truk dalam jumlah besar tidak akan menggunakan aki GS BATTERY dalam proses produksi dan mengganti dengan merk lain sebagai bentuk boikot.
(Jim).
