Akses Jalan Sering Terputus, Pemerintah Daerah Bekasi Dinilai tidak Solutif

Bekasi, KPonline – Sukawangi, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi adalah salah satu desa di kabupaten Bekasi yang sebagian besar wilayahnya di kelilingi oleh dua sungai besar, yaitu sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) dan Sungai Bekasi.

Letak geografis wilayah yang diapit dua sungai besar ini kerap kali menjadi langganan banjir ketika kedua sungai meluap. Sementara itu akses jalanpun melalui Jembatan bila ingin menuju Desa tersebut yakni Melalui jembatan Babelan – Tambun Utara.

Bacaan Lainnya

Biasanya warga jalan memutar melalui jembatan Babelan atau Tambun Utara jika ingin berkegiatan, namun ada alternatif lain yaitu melalui eretan penyebrangan perahu yang ada beberapa titik guna mempermudah warga dalam beraktivitas. Dengan bayar Rp. 2000 warga bisa menyeberang melalui eretan perahu untuk menyeberangi sungai.

Banjir yang berulang kali terjadi setiap musim hujan di wilayah Bekasi bagian utara

Belakangan akses utama jalan raya Sukamekar yang ada dibibir sungai sering terputus karena sering meluapnya sungai Bekasi. Hal ini bukan setahun dua tahun terjadi tapi sudah bertahun-tahun. Meskipun ada perbaikan pengurugan dan penanggulan namun tetap saja air selalu menggenang.

Genangan air dijalan karena meluapnya sungai membuat akses jalan terputus beberapa kendaraan roda dua yang nekat melintasi jalan terpaksa mogok karena air yang cukup dalam, bahkan ditahun lalu pada musim banjir 2020 akses jalan benar-benar terputus dan tidak bisa dilalui sama sekali karena kedalaman air melebihi pinggang orang dewasa dan berarus deras.

Hari ini Minggu (31/10/2021), air kembali menggenang dan akses jalan terputus karena meluapnya sungai Bekasi.

Terkesan dibiarkan dari tahun ke tahun maka Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi dinilai tidak solutif dan tidak mampu memberikan hak-hak masyarakat sebagaimana mestinya, padahal jalan ini menjadi akses jalan satu-satunya untuk masyarakat Sukamekar beraktivitas.

Pemuda milenial asal Bekasi, Muhaidin Darma, meminta pemerintah daerah mampu memberikan solusi terkait akses jalan di Sukamekar.

Menurutnya, Sukamekar hari ini sudah banyak perumahan sehingga tentu saja semakin bertambah warganya yang membutuhkan akses jalan dalam berkegiatan.

“Ditambah adanya proyek pembangunan jalan Tol Cibitung-cilincing yang melintas di Desa Sukamekar sudah semestinya realisasi pembangunan tidak hanya melintasi wilayah Desa Sukamekar namun juga harus memiliki dampak pembangunan bagi warga Sukamekar,” ungkap M. Darma.

“Melalui pemerintah desa Sukamekar mungkin bisa meneruskan ke pihak ke kecamatan hingga sampai ke pemerintah daerah untuk bisa mengambil kebijakan. Atau bila memungkinkan bisa juga berdiskusi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) sebagai penanggung jawab pengendalian banjir,” lanjutnya.

Meninggikan badan jalan bisa menjadi salah satu solusi agar akses jalan utama desa Sukamekar tidak terputus ketika sungai Bekasi meluap, selain itu tentu saja pembangunan tanggul sepanjang aliran sungai di Bekasi.

Pos terkait