Akankah Ribuan Pesan Singkat Rakyat Digubris Baleg DPR RI?

Bekasi, KPonline – Berdasarkan hasil sidang paripurna DPR RI beberapa waktu lalu, diputuskan bahwa DPR RI tetap melanjutkan pembahasan RUU Omnibus Law melalui Badan Legislasi (Baleg).

Hal ini membuat kaum buruh Indonesia gerah. Buruh menilai, DPR sama sekali tak punya empati karena memaksakan melanjutkan pembahasan RUU Omnibus Law di tengah mewabahnya Covid – 19.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, sejak hari Selasa (7/4/2020), ribuan buruh, petani, nelayan dan rakyat Indonesia serentak mengirim pesan singkat melalui SMS atau Whatsapp kepada DPR RI terutama yang membidangi pembahasan RUU Omnibus Law.

Sebut saja Ketua Baleg Supratman Andi Agtas, Wakil Ketua Baleg Rieke Diah Pitaloka, Willy Aditya, Achmad Baidowi, bahkan termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani.

Salah satu buruh yang enggan disebut namanya menyampaikan seharusnya Puan Maharani cucu Presiden Soekarno memiliki empati kepada wong cilik seperti kakeknya, apalagi kondisi wong cilik saat ini dalam kondisi melawan wabah virus Covid-19.

“Tak sepantasnya wakil rakyat seperti itu. Saya kecewa sebagai loyalis Soekarno melihat cucunya seperti itu,” pungkasnya.

Kalau benar Baleg DPR RI masih saja membahas RUU Cipta Kerja maka virus yang sebenarnya adalah wakil rakyat (DPR RI) itu sendiri karena membunuh rakyat secara perlahan. (Yanto)

Pos terkait