19 September Ada Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Akses Tengah Kota Surabaya Terancam Lumpuh

Surabaya, KPonline – Aksi penolakan kenaikan BBM masih terus berlanjut, dan besok Senin (19/09/22), elemen massa aksi yang tergabung dalam aliansi buruh GASPER Jawa Timur, dipastikan akan turun ke jalan dan memadati akses menuju pusat pemerintahan di tengah Kota Surabaya.

Menurut informasi, sebanyak 20 ribu buruh/pekerja gabungan masing-masing serikat pekerja dari berbagai wilayah di Jawa Timur, akan berkumpul menjadi satu di depan Kantor Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Jl. Pahlawan.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk pernyataan sikap seluruh buruh/pekerja yang ada di Jawa Timur, yang juga ikut menolak kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM.

Para buruh menilai, bahwa kebijakan yang di putuskan oleh pemerintah tersebut, dirasa telah menjadi penyebab utama yang memicu kenaikan harga bahan pokok dan berbagai harga kebutuhan lainnya, yang dinilai semakin memberatkan kemampuan daya beli buruh.

“Syukur deh mas, besok kita jadi unjuk rasa untuk barengan menyatakan sikap penolakan kenaikan harga BBM, gaji kita sudah tidak naik, ehh malah pemerintah menaikkan harga kebutuhan pokok kita, kan jengkel kita sama pemerintah saat ini,” ujar Elok, seorang buruh di salah satu pabrik di kawasan industri SIER – Surabaya, yang turut menjadi korban atas kebijakan sepihak pemerintah.

Salah satu korlap pada aksi unjuk rasa besok, yakni Slamet Raharjo pun menambahkan, aksi penolakan BBM besok adalah aksi dari organisasi kita untuk yang kesekian kalinya, dan jika memang pemerintah masih tetap acuh dan tidak mendengarkan aspirasi masyarakat, beliau mengatakan akan terus melakukan aksi-aksi serupa.

“Memang benar, besok kita akan turun ke jalan untuk yang kesekian kalinya terkait aksi penolakan kenaikan harga BBM ini, karena hanya dengan pergerakan seperti inilah besar harapan suara kami sebagai pihak yang paling terdampak bisa lebih di dengar, namun jika pemerintah masih acuh dan tetap bersikap budeg (tak bisa mendengar) maka jangan salahkan masyarakat jika terjadi aksi-aksi serupa semacam ini dan bahkan lebih besar,” ujar Slamet Raharjo, yang merupakan Pangkorda Garda Metal FSPMI Kota Surabaya.

Penulis : Bobby/Surabaya
Foto : Jarwo/Sidoarjo