Cilegon, KPonline – Kamis (15/12/2016), ribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Banten Darurat Upah (ABDU) melakukan aksi demonstrasi di Perempatan Damkar, Cilegon. Tidak jauh dari pintu tol Cilegon Barat.
Dalam aksinya ini, buruh membentangkan bendera merah putih sepanjang 20 meter. Aksi membentangkan bendera ini menambah suasana heroik bagi massa aksi.
Demo buruh ini dipicu karena ketidak puasan buruh dengan penetapan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) yang diputuskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Nata Irawan pada 21 November 2016.
UMK yang sudah ditetapkan tidak sesuai dan cacat secara hukum karena penetapan upah tersebut masih mengacu dengan PP 78 dan tidak mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh Walikota dan Bupati di delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.
Seperti di ketahui, rekomendasi yang diberikan Walikota dan Bupati di tiap wilayah untuk kenaikan UMK 2017 yaitu, Tangerang Selatan 11.6%, Kota Tangerang 11,6%, Kabupaten Tangerang 11,6%, Cilegon 20%, Serang Serang 17%, Dan Kabupaten Serang 11,6%.
“Kami para buruh yang tergabung dalam Aliansi Banten Darurat Upah (ABDU) hari ini akan melakukan pemblokiran akses jalan menuju ke Pelabuhan Merak untuk menuntut PLT Gubernur Banten agar merevisi penetapan UMK sesuai dengan rekomendasi Bupati/Walikota di tiap wilayah” kata salah satu pengunjuk rasa. (*)
