Bekasi, KPonline – Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan mengikuti Latihan Dasar Media Perdjoeangan di Training Center FSPMI, Cisarua, Bogor.
Pelatihan ini di adakan oleh Media Perdjoeangan Tangerang. Saya merasa sangat beruntung, karena saya menjadi satu-satunya peserta dari Bekasi. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal 19 sampai dengan 20 November 2016.
Ada banyak hal yang bisa saya pelajari dalam pelatihan ini. Di antaranya adalah tentang bagaimana membuat foto dan video, serta di ajarkan bagaimana cara menulis yang baik.
Hari Minggu pelatihan ini selesai. Di tutup dengan penyerahan secara simbolis seragam team Media Perdjoeangan kepada perwakilan peserta. Saya sebagai salah satu yang mewakili, yang di serahkan secara langsung oleh Vice Presiden FSPMI, Kahar S. Cahyono.
Ada hal yang cukup menarik saat sesi foto. Saya mengajak Kahar untuk mengacungkan simbol tiga jari. Dia pun langsung paham dengan maksud saya.
Bagi peserta lain mungkin agak bingung. Kenapa harus tiga jari? Yah, saat ini di Kabupaten Bekasi simbol ini sedang booming. Karena apa? Pilkada Kabupaten Bekasi yang akan di gelar bulan Februari tahun depan di ikuti salah satunya oleh kader terbaik FSPMI yaitu Obon Tabroni. Obon maju dari jalur independen.
Saat pengambilan nomor urut pasangan calon, Obon mendapatkan nomor urut tiga.
Banyak orang yang mengatakan ini adalah kode alam. Karena di hari hari sebelumnya, di setiap kesempatan, Obon dan relawannya sudah menggunakan simbol tiga jari sebagai simbol dari tagline Bekasi Baik dan Benar.
Sebagai bagian dari buruh Bekasi, saya pun seperti wajib untuk memperkenalkan simbol ini di manapun saya berada.
Simbol tiga jari adalah simbol wajib buruh bekasi untuk mendukung pasangan independen Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono menjadi bupati dan wakil bupati Bekasi 2017.
Tentunya dukungan tidak hanya dengan memperlihatkan simbol tiga jari saja, tapi coblos nomor 3 untuk Bekasi baik dan benar. (*)
Penulis: Edi Purnomo
Foto: Ramadhany F. Chuky
