Bekasi, KPonline – Sebelumnya pada tanggal (4/3/2019) The Trade Union Solidarity Centre of Finland (SASK) sudah pernah berkunjung ke Omah Buruh dengan agenda Dialog tentang Hubungan Industrial, juga mempelajari gerakan politik buruh yang pada saat itu Indonesia sedang menghadapi pesta Demokrasi.
Dan pada selasa (12/11/2019) SASK dengan 18 orang kembali berkunjung ke Omah Buruh masih dalam agenda Diskusi tentang regulasi dan pergerakan buruh antar kedua negara, dimana sebelum singgah ke Omah Buruh terlebih dahulu mereka berkunjung ke PT. Epson dan PT. Schott Igar Glass.
Kunjungan mereka kali ini akan lebih lama, seperti yang dijelaskan Elli selaku salah satu perwakilan dari SASK yang memegang pendanaan skala internasional, karena 2 minggu ke depan mereka akan mengunjungi beberapa tempat diantaranya Puskesmas, kantor BPJS, Kereta api, supermarket dan masih ada beberapa sektor yang lain.
Salah satu perwakilan SASK asia pasifik Marlon Quesada yang juga pernah berkunjung ke Omah Buruh sebelumnya, memberi sambutan hangat dan penuh canda, dengan berbahasa indonesia yang mulai lancar, Marlon menjawab pertanyaan salah satu buruh FSPMI terkait Status atau regulasi ketenagakerjaan di negaranya Filipina, yang ternyata hampir sama tentang masa kerja karyawan kontrak.
Dalam agenda ini terlihat diskusi saling berbagi pengalaman dan informasi salah satunya tentang pengupahan, seperti yang dijelaskan Suzanna Selaku Serikat Publik sektor yang menjelaskan tentang perundingan upah di Finlandia, regulasi tidak melibatkan unsur pemerintah dalam berunding upah, hanya Serikat pekerja dan Asosiasi Pengusaha yang berunding dalam menetapkan besaran Upah.
Tentu dengan melibatkan beberapa serikat pekerja yang mewakili sektor atau bidang pekerjaan dalam berunding, demi menghasilkan upah yang disepakati, hingga menjadi acuan upah bagi setiap bidang sektor dalam skala nasional di Finlandia. (ocha)
