Bandung, KPonline – Setelah sebelumnya ikut serta dalam aksi yang dilakukan FSPMI kabupaten Bekasi di depan kantor bupati Bekasi pada Kamis (15/09/22), anggota dan pengurus SPAI FSPMI PUK PT. Toyota Tsusho Logistic Center (TTLC) berangkat ke Bandung untuk ikut menyuarakan tuntutan Rabu, (21/09/22).
Kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah beberapa waktu lalu, dapat dipastikan akan diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok dan kenaikan tarif angkutan umum, serta berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.
Sebagai bentuk reaksi, telah terjadi aksi penolakan yang dilakukan mahasiswa dan buruh di berbagai daerah.
Tidak ketinggalan FSPMI kabupaten Bekasi juga melakukan aksi dengan menyampaikan tiga tuntutan yaitu :
1. Tolak kenaikan harga BBM
2. Tolak Omnibuslaw Cipta Kerja
3. Naikan upah minimum tahun 2023 sebesar 13 persen.
Aksi yang dilakukan di depan kantor gubernur Jawa barat ini, merupakan aksi lanjutan dari aksi di depan kantor bupati dengan hasil dikeluarkannya surat penerimaan aspirasi oleh Pj bupati Bekasi Dr.H. Dani Ramdan, M.T dan wakil ketua DPRD kabupaten Bekasi
H. Mohamad Nuh, LC.
Walau sempat diguyur hujan, namun tidak menyurutkan semangat kawan-kawan anggota dan pengurus PUK SPAI FSPMI PT TTLC yang bergabung dengan ribuan massa aksi dari berbagai daerah di Jawa barat dalam menyuarakan tuntutan.
Sampai dengan berita ini ditulis, kontributor Koran Perdjoeangan Bekasi masih belum mendapatkan informasi terkait hasil dari aksi yang sedang berlangsung di depan kantor gubernur Jawa barat ini. (Irfan)
