Karawang, KPonline – Setiap Perusahaan Pastinya mempunyai Sumber Daya Manusia yang bisa menjadikan Produktivitas Meningkat setiap Tahun nya. Rabu, 18/09/19
Setiap Perusahaan tentunya mempunyai Serikat Pekerja sebagai Wadah Aspirasi Karyawan ataupun Anggota dalam Hal untuk perwakilan dalam menjembatani Peningkatan Kesejahteraan sampai Memantau dan monitoring Management yang melanggar Aturan, sesuai Perundang-undangan yang berlaku.
Seperti halnya Yang terjadi di PT. Polychem Indonesia, Serikat Pekerja yang di dalam Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) Federasi Serikat Pekerja Metal Indoesia (FSPMI) di duga telah di bohongi oleh Management PT. Polychem Indonesia terkait Karyawan Kontrak atau PKWT yang di angkat menjadi Karyawan atau PKWTT tidak kunjung selesai sampai saat ini dari periode kepengurusan PUK SPAI FSPMI PT. Polychem Indonesia yang sebelum nya.
Upaya dan perjuangan yang di lakukan oleh Pengurus Unit Kerja (PUK) SPAI FSPMI PT. Polychem telah maksimal di laksanakan dan di jalani.
Ketua PUK SPAI FSPMI PT. Polychem Indonesia Tresna Budiman. menjelaskan secara detail Kepada Media Perdjoeangan permasalahan yang terjadi di PT. Polychem Indonesia.
“Awal nya ada program efesiensi dari management yang berimbas kepada karyawan kontrak yang berjumlah kurang lebih 75 Orang dan semua pengurus telah merasakan di cuti masalkan dan di rumahkan oleh management” Ungkap Tresna
Alasan lain Force Majeur (keadaan memaksa) yang di lakukan oleh management sesuai aturan perundang – undangan yang berlaku namun di duga tidak seperti yang sebenarnya terjadi keadaan di PT. Polychem Indonesia.
“Upaya perundingan perundingan Bipartit telah kami lakukan untuk meminta penjelasan dan alasan yang sebenarnya namun apa yang kami harapkan jawaban dari management yang sebenarnya. Hasil nihil yang kami dapatkan. Kami akan terus berjuang demi anggota, angkat semua buruh PKWT PT. Polichem Indonesia menjadi PKWTT, itu Harga Mati ” jelas nya
(Hsn)
