Jakarta, KPonline – Rangkaian aksi yang digelar di depan gedung DPR RI hari ini, Rabu (15/22) di penuhi ribuan para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja atau Serikat Buruh dan Partai Buruh yang berasal dari Jabotabek.
Agenda yang menolak omnibus Law dan tolak Pengesahan Revisi Undang Undang Peraturan pembuatan perundangan – undangan ini mendapat dukungan dari puluhan ribuan massa buruh. Selain itu ada juga Tolak liberalisasi pertanian melalui WTO, Tolak masa kampanye yang hanya 75 hari yang menyalahi aturan konstitusi yang seharusnya 9 bulan, serta tuntutan sahkan RUU PPRT yang sudah 17 tahun belum rampung.
Dalam orasinya diatas mobil Komando Helmizan Sekjen FSP KEP KSPI mengajak para kaum Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja di seluruh Indonesia untuk melek politik. Kebijakan yang selama ini kita alami karena keterwakilan para buruh di parlemen masih minim bahkan belum terserap.
“Saya berpesan kepada kawan-kawan yang tergabung pada seluruh Federasi maupun Konfederasi di seluruh Indonesia yang masih alergi dengan politik, Sudah saatnya sekarang ini kita harus hadir dalam setiap kebijakan politik melalui Partai Buruh, kita sering berjuang, Dialog, bahkan Aksi yang turun ke jalan berulang kali mulai dari tingkat PUK di masing-masing Serikat”, pesannya Helmizan
“Kita harus terus berjuang ditingkat-tingkat DPC, DPD, DPP tetapi jauh masih dari harapan kebijakan-kebijakan yang pro buruh. Maka sudah saatnya di tahun 2024 mendatang kita harus berjuang di parlemen agar kebijakan bisa kita perjuangkan” Kata Helmizan yang juga menjabat sebagai Sekjen FSP KEP KSPI ini.
Dalam kegiatan ini seluruh elemen-elemen Serikat Pekerja dan Partai Buruh Se-Jabodetabek ikut hadir selain itu juga Serikat Pekerja atau Partai Buruh yang berasal dari Luar Jabodetabek turut dalam aksi menolak Omnibus Law ini.
Dalam kesempatan ini juga Presiden Partai Buruh Bung Said Iqbal menyampaikan ke depan akan melakukan Mogok Nasional jika kelima tuntutan ini tidak dijalankan.
Kontributor : M. Rasikin
081311298809
