Serang, KPonline – Manfaat dari Perjanjian Kerja Bersama adalah untuk mempertegas dan memperjelas hak serta kewajiban perusahaan dan pekerja, menciptakan hubungan industrial yang harmonis sehingga dapat meminimalisir konflik atau perselisihan, dan menjaga kelancaran proses produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan bahwa Perjanjian Kerja Bersama (PKB) adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara perusahaan dengan karyawan yang diwakili oleh serikat yang mengatur hak dan kewajiban antara kedua belah pihak.
Serikat karyawan yang bisa melakukan perundingan dalam pembuatan perjanjian kerja bersama harus terdaftar di instansi yang memiliki kewenangan mengenai ketenagakerjaan.
Hal ini dilakukan oleh Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAI FSPMI) PT Berkah Manis Makmur (BMM), tepat kemarin sore telah diadakan pembahasan terkait perundingan perjanjian kerja bersama dengan pihak manajemen.
Bertempat di Office PT. BMM, Rabu (23/11/2022) sore, pengurus PUK yang tergabung dalam tim perunding telah membahas tata tertib dan aturan perundingan.
“Dalam pertemuan tentang pembahasan tata tertib dan aturan perundingan, terdapat banyak kecocokan antara kedua belah pihak dan semoga proses pembuatan PKB berjalan dengan lancar dan baik,” ujar Irwan Siswantono selaku ketua PUK dan sekaligus ketua tim perunding.
Pihak perusahaan mengajukan tim perunding 5 – 6 orang, dan dalam tartib dijelaskan bahwa perundingan PKB dilakukan dalam 1 Minggu sebanyak 2x pertemuan pembahasan dengan melihat kondisional waktunya.
“Pihak perusahaan sangat mengerti dan memahami akan padatnya agenda di organisasi menjelang kenaikan UMK 2023 maka untuk hal ini perlu menjadi perhatian kita juga,” kata Encun, HRD PT.BMM.
Setelah selesainya pembahasan tata tertib, kedua belah pihak lanjut ngobrol santai di saung atau tempat pekerja istirahat sambil menikmati kopi dan terasa menciptakan hubungan yang harmonis. (Muhimin & Ismail)
