Purwakarta, KPonline.- Satu dalam intruksi, satu dalam komando. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) merupakan salah satu dari bagian pendukung Prabowo Sulestareno) tuk maju menjadi presiden Indonesia periode 2019-2024, menanggapi hal tersebut Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia terus melakukan segala daya dan upaya. Mulai dari longmarch Surabaya-Jakarta dengan sosialisasi Sepuluh Tuntutan Rakyat (SEPULTURA), hingga kegiatan atau agenda lainnya untuk memenangkan Calon Presiden Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden di Pemilihan Umum (PEMILU) 2019.
Sepuluh Tuntutan Rakyat (SEPULTURA) merupakan kesepakatan melalui kontrak politik antara KSPI-FSPMI dengan Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang bertujuan Indonesia adil, makmur dan sejahtera bagi buruh serta rakyat Indonesia.
Minggu 7 April 2019. Pagi dini hari, Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Sepatu Bata TBK Purwakarta berangkat menuju Ibukota Jakarta. Agenda tersebut dilakukan untuk menghadiri acara Kampanye Akbar terbuka calon presiden Prabowo Subianto bersama calon wakilnya Sandiaga S, Uno di Stadion Gelora Bung Karno.
“Kami, PUK SPAI FSPMI PT Sepatu Bata TBK hingga saat ini masih berkomitmen dalam menjalankan intruksi organisasi demi memperjuangkan Sepuluh Tuntutan Rakyat (SEPULTURA). Dimana didalamnya mengakomodir kepentingan kaum buruh dan rakyat Indonesia demi terwujudnya kaum buruh beserta keluarganya dan seluruh rakyat Indonesia”. Ucap Meizel Ramadhani (Sekjen PUK SPAI FSPMI PT Sepatu Bata)
Sedianya agenda kampanye akbar tersebut akan berlangsung pada pukul 13:00 WIB, entah kenapa berubah jadwal menjadi 06:30 WIB. Namun perubahan jadwal tersebut membuat masa peserta pendukung Paslon Capres-Cawapres 02, jumlahnya semakin bertambah banyak tidak seperti dalam perkiraan sebelumnya, dan Stadion Gelora Bung Karno pun akhirnya tidak mampu menampung kurang lebih puluhan ribu masa yang hadir dalam agenda tersebut. Ingat, Prabowo-Sandiaga adalah calon resmi calon presiden dan calon wakil presiden kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 berdasarkan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan kedudukannya kuat berdasarkan Undang-Undang.
(Lestareno)
