Bekasi, KPonline – 284 hari jelang pemilihan umum 2024 beredar diberbagai media online video pesan moral pemilu 2024 hingga terpampang dipinggir jalan banner bertuliskan pesan moral pemilu 2024 ajakan agar tidak terjadi politik uang.
Informasi yang dihimpun Koran Perdjoeangan, menurut tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa salah satu jenis vote buying yang banyak terjadi dikenal dengan nama “serangan fajar”.
Menggunakan istilah dari sejarah revolusi Indonesia, serangan fajar adalah pemberian uang kepada pemilih di suatu daerah sebelum pencoblosan dilakukan. Serangan fajar kadang dilakukan pada subuh sebelum pencoblosan, atau bahkan beberapa hari sebelumnya.
“Politik berbiaya mahal sebagian besar untuk membeli suara, vote buying. Ada yang namanya ‘serangan fajar’, kadang juga disebut ‘serangan dhuha’. Pemilih akan dikawal betul agar suaranya benar-benar digunakan untuk memilih seseorang,” katanya.
Selanjutnya tayangan video dibeberapa media online dan terpampangnya banner bertuliskan ‘Stop politik uang Jangan Salah Pilih’ beserta penjelasan rincinya hingga Rp. 55,5/Hari harga diri kita sebagai pemilih atau pemberi suara yang lebih murah dari biaya kencing di toilet umum.
“Ini harusnya menjadikan kita semakin dewasa dan waras dalam berpolitik, jangan pilih caleg berdasarkan uang jika menginginkan pemimpin yang amanah,” pungkasnya. (Yanto)
