Perkuat Kemampuan Anggota, KC FSPMI Pelalawan Lakukan Konsolidasi Bersama PUK PT. GNI

Perkuat Kemampuan Anggota, KC FSPMI Pelalawan Lakukan Konsolidasi Bersama PUK PT. GNI
Konsolidasi PUK SPAI FSPMI PT. GNI bersama Konsulat Cabang

Pelalawan, KPonline – Dalam melaksanakan konsolidasi ini bertujuan mengadakan pendidikan Jamkeswatch dan Media Perdjoeangan di Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT. Gandaerah Hendana ( PUK SPAI FSPMI PT. GNI).

Yang dihadiri oleh perangkat Konsulat Cabang (KC) beserta jajaran, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jamkeswatch (DPD JW), Media Perdjoeangan Pelalawan, staff fungsioner KC, dan Lembaga Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Wilayah (LBH DPW) FSPMI Riau.

Bacaan Lainnya

Kegiatan pendidikan berlangsung pada pukul 13.00 WIB, Minggu (01/11/2020), berlokasi di kediaman ketua PUK PT. GNI yang dihadiri oleh pengurus dan seluruh anggota PT. GNI di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan.

Selaku Ketua PUK PT. GNI Pinda Pasianus Saing mengatakan, “Pada hari ini kita kedatangan perangkat KC, Jamkeswatch dan Media Perdjoeangan guna untuk melakukan pendidikan. Semoga kita lebih kompak dan lebih semangat lagi, dan dapat ilmu atau informasi yang bisa kita pelajari untuk kedepan”, singkatnya.

PUK SPAI FSPMI PT. GNI

Ahyar selaku tokoh masyarakat menyampaikan, “Menyambut baik kedatangan perangkat KC, saya yang mengajak kawan-kawan PUK PT. GNI untuk bergabung di FSPMI. Karena saya pantau perkembangan anak saya yang mengikuti organisasi dan sangat bangga dengan FSPMI ini. Lihat saya, rambut boleh putih tetapi darah tetap merah untuk berjuang. Mari kita tunjukkan kerjasama kita di garis perjuangan ini”, tegasnya.

Dalam kata sambutannya, Jasmadi selaku sekretaris KC menyampaikan. “Di agenda pada hari ini, kami dari KC FSPMI Pelalawan ingin bersama-sama untuk meningkatkan kegiatan atau fungsi-fungsi dari Jamkeswatch dan Media Perdjoeangan guna memberikan ilmu pengetahuan dan informasi tidak pada buruh saja, akan tetapi kepada masyarakat luas, selain itu kita sebagai sebagian dari organisasi harus benar-benar solid dan kompak adalah nomor satu”, ungkapnya.

Hedirman Waruwu selaku fungsioner KC didampingi Nofri Hendra yang sama-sama LBH DPW mengatakan, “Dalam sesuatu organisasi serikat pekerja, benar yang katakan bung Jasmadi bahwa solidaritas dan kekompakan adalah nomor satu (1). Tetapi solidaritas dan kekompakan tanpa pendidikan dan pengetahuan itu nol (0), jadi kami dari KC Pelalawan akan memperkenalkan ketua JW DPD yang nanti akan menyampaikan materi tentang Jamkeswatch dan Media Perdjoeangan nantinya akan dijelaskan fungsi-fungsinya oleh Sekretaris Daerah Media Perdjoeangan Pelalawan”, ucapnya.

Begitu banyaknya masyarakat yang kurang akan pelayanan kesehatan terhadap Rumah Sakit atau klinik, Konfederasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KSPI) membentuk suatu lembaga yang dinamakan Jamkeswatch.

Meishara selaku Ketua Jamkeswatch Pelalawan memaparkan, “Apa itu Jamkeswath? Jamkeswatch adalah lembaga sosial yang dibentuk oleh KSPI yang dibentuk pada tanggal 26 September 2014, dan KSPI membuat program ini agar kita bisa mengawasi BPJS kesehatan di daerah. Jamkeswatch memiliki strategi perjuangan yang disebut SKA yaitu Sosialisasi, Konsultasi, dan Advokasi”.

“Sosialisai memiliki penjelasan, Jamkeswatch mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa jaminan kesehatan yang sudah berlaku sejak 1 Januari 2014 di Indonesia.
√Konsultasi; memberikan informasi kepada masyarakat tentang hak-hak pasien.
√Advokasi: Jamkeswatch membantu advokasi hukum bagi masyarakat yang mendapatkan masalah ketika akan berobat menggunakan BPJS kesehatan baik di puskesmas, klinik dan rumah sakit”, lanjutnya.

Selain Jamkeswatch, Media Perdjoeangan pun turut memberikan pendidikan agar dapat pemahaman dan informasi secara gamblang.

Sari Yulianvi selaku Sekda Pelalawan menjelaskan, “Saya ingin membagi pengalaman yang didapat di Media Perdjoeangan. Merancang suatu berita harus mendapatkan informasi yang akurat dan signifikan serta sesuai kenyataan dilapangan. Kita sebagai media harus tau apakah berita/informasi itu benar atau tidak”, ungkapnya.

“Hal- hal yang harus diperhatikan, menjadi team media harus sigap dan tanggap. Tidak berpikir atas pandangan pribadi tetapi menyatukan pendapat dan mempunyai tujuan yang sama. Juga berimajinasi dalam merangkai kata-kata yang menarik si pembaca. Dengan aturan yang berlaku salah satunya UU No. 40 Tahun 1999 tentang Kebebasan Pers”, jelasnya.

Pentingnya Jamkeswatch untuk mengontrol kesehatan buruh dan rakyat, karena *Sehat Adalah Hak Rakyat*. Media Perdjoeangan juga sangat penting untuk mengetahui dan perkembangan pergerakan kaum buruh di seluruh Indonesia.

Kegiatan pendidikan tersebut berjalan dengan lancar dan khidmat. Dengan harapan untuk masa yang akan datang, seluruh anggota FSPMI Pelalawan dapat saling berdiskusi, berkomunikasi serta meningkatkan pemahaman setiap anggota dalam menghadapi suatu persoalan perburuhan.

Pos terkait