Perjuangan Kaum Buruh Melalui Media

Jakarta, KPonline, – Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau “pengantar”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak umum. Banyak ahli dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media.

Dan seiring pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, media oleh berbagai kalangan dijadikan sebagai alat promosi, sebagai alat propaganda, sebagai alat penyampai informasi dan lain sebagainya. Dan bagi kaum buruh, media bisa dijadikan sebagai alat perjuangan dalam pergerakan kaum buruh itu sendiri. Karena sudah menjadi rahasia umum, pihak-pihak pelaku kapitalistik pun telah menggunakan media sebagai salah satu corong dan motor penggerak dalam mengumpulkan pundi-pundi keuntungan mereka.

Bacaan Lainnya

Sehingga, kaum buruh pun perlu melakukan hal yang sama, yaitu menggunakan media sebagai corong, penyampai informasi sekaligus sebagai alat propaganda dalam pergerakan dan perjuangan kaum buruh. Peran penting media dalam pergerakan dan perjuangan pun terbukti dalam aksi-aksi kaum buruh selama ini. Misal saja pada Aksi Mogok Nasional 2012, Aksi 30 Oktober 2015 didepan Istana Negara, Jakarta dan aksi-aksi didaerah yang lainnya. Bentuk-bentuk dokumentasi dalam bentuk foto dan video, bahkan bisa menjadi alat bukti dalam sebuah persidangan. Dan itulah bentuk-bentuk nyata dari sebuah media, karena media pun bisa dijadikan sebagai alat pembelaan selain fungsi-fungsi media diatas.

Dan tidak hanya sebatas itu saja, pergerakan dan perjuangan kaum buruh pun harus mampu merambah media-media publik. Seperti halnya media-media arus utama, media sosial pun sepertinya menjadi “palagan pertempuran” baru bagi kaum buruh. Media sosial bisa dijadikan sarana dan alat dalam pergerakan dan perjuangan kaum buruh, sehingga “area pertempuran” antara kaum buruh dengan “lawan plus rival” kaum buruh selama ini bertambah dan merambah ke media sosial.

Siapakah yang tidak memiliki akun Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp dan segudang media-media sosial lainnya? Lebih dari separuh penduduk Bumi ini, hampir bisa dipastikan memiliki salah satu dari 4 media sosial diatas. Kenapa? Karena media sosial saat ini, seakan-akan menjadi salah satu gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat, dimana termasuk ada kaum buruh didalamnya. Dan seberapa cepat penyebaran informasi melalui media sosial? Sangat cepat dan sangat berpotensi akan ssmakin membesar dari hari ke hari. Dan bagaimana sikap kita, sebagai kaum buruh tentunya, dalam menyikapi dan memanfaatkan peran media dalam pergerakan dan perjuangan kaum buruh.

Bahkan, kita tidak bisa memungkiri bahwa saat ini, media sosial merupakan sebuah kekuatan yang cukup dahsyat di zaman milenial. Kita bisa menengok pergerakan dan perjuangan kaum buruh pada periode 2011 hingga 2015 melalui media-media sosial. Betapa massivenya serangan-serangan kaum buruh kepada pihak pemerintah atas kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap kaum buruh. Bahkan, kekuatan peran media sosial bisa digunakan untuk membentuk opini dan menyebarkan issue-issue perburuhan.

Nah sekarang, sudah sejauh mana media kamu gunakan sebagai alat perjuangan? (RDW)

Pos terkait