Jakarta, KPonline – Para Honorer Tua baik K1 yang masih tersisa maupun K2 yang Notabene nasibnya selalu diombang-ambingkan oleh beberapara kebijakan yang kurang bijak, bahkan janji dari Presiden Jokowi menambah duka lara yang semakin menyengsarakan para Honorer dan keluarganya.
Nasib para Honorer Indonesia makin hari tidak semakin membaik malah sebaliknya makin terpuruk dan terlilit hutang.
Ini masalah nasib dan masalah perut, seharusnya pemerintah lebih bijak dan berlaku adil.
Kenapa para Honorer yang sudah nyata-nyata mengabdi dan berbhakti untuk negeri dikesampingkan.
Rekrutmen CPNS Tahun 2018 seharusnya dikhususkan untuk Honorer K1 dan K2 setelah masalah K1 dan K1 selesai silahkan merekrut yang Non K atau Umum.
Yang pasti kegaduhan muncul dimana-mana, sebab masalah satu belum kelar pemerintah sudah membuat masalah baru.
Honorer Bangkit Melawan Atau Mati Perlahan Dalam Perbudakan.
Keadilan dinegeri ini sepetinya sudah terabaikan, Peraturan Pemerintah dibuat untuk menyelesaikan masalah. Kini yang terjadi justru menimbulkan masalah.
Hal ini yang membuat para honorer protes disana-sini namun protesnya tidak digubris dan sangat disayangkan janji Presiden Jokowi saat mencalonkan Pilpres Tahun 2014 yang lalu yaitu Piagam Ki Hajar Dewantara merupakan janji palsu yang membuat para Honorer K2 Tua semakin tidak simpati dengan Pencalonan Pak Jokowi untuk Nyapres di tahun 2019 ini.
Dari informasi dan pernyataan sikap para pengurus forum honorer diberbagai daerah seluruh Indonesia yang telah masuk ke Sekretariat Pengurus Pusat FHK2-PGRI
Menyatakan Bahwa :
Sangat Mendukung dan Siap menjadi Relawan Prabowo-Sandi untik mensukseskan Pemilu Tahun 2019 dan turut serta mengawal dan mengamankan TPS didaerah masing-masing, karena dari fakta yang ada Pilpres Tahun 2014 Syarat dengan kecurangan
Para Relawan dari Honorer ini bekerja dengan ikhlas dan tulus, semua itu adalah sebuah Perjuangan demi keutuhan NKRI.
Penulis:Â Riyanto Agung Subekti (Itong) – Pengurus Pusat FHK2-PGRI
