Purwakarta, KPonline – Sejak 31 Maret 2022, Permasalahan Hubungan Industrial yang terjadi di PT. Sokonindo Automobile tak kunjung usai.
Sampai berita ini diturunkan, empat puluh tujuh (47) orang pekerja/karyawan yang masih ingin bekerja tidak diperkenankan kembali bekerja oleh pihak perusahaan tersebut atau diputus hubungan kerjanya alias (PHK).
Berbagai macam hal pun dilakukan oleh Serikat Pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di PT. Sokonindo Automobile agar ke empat puluh tujuh orang pekerja yang di PHK bisa bekerja kembali.
Kemudian, dalam menghadapi hal tersebut; Bakri, Wahyu Saputra dan Wahyu Hidayat selaku Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPAMK-FSPMI) melakukan kunjungannya ke Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAMK-FSPMI) PT. Sokonindo Automobile untuk Konsolidasi dan memperkuat mentalitas perlawanan anggota yang di PHK.
“Dableknya” pihak pengusaha Sokonindo jelas terlihat. Menurut Wahyu Hidayat, diinisiasi Disnakertrans, siang jam setengah dua’an seharusnya ada pertemuan antara serikat pekerja dengan pihak pengusaha untuk kembali membahas masalah yang terjadi. Namun, manajemen tidak hadir.
Wahyu Hidayat pun mengatakan bahwa bila agenda yang diinisiasi oleh Disnakertrans terwujud, salah satu rencananya akan diisi dengan mengembalikan uang pesangon yang sudah ditransfer kepada pekerja atau anggota FSPMI yang di PHK.
“Uang pesangon, kita kembalikan. Tahap awal, kita kembalikan uang pesangon 20 orang pekerja dahulu,” pungkas Wahyu Hidayat.
Namun, Wahyu Hidayat menyesalkan pihak pengusaha (Manajemen PT. Sokonindo Automobile) tidak ada. Baik itu di Disnakertrans, maupun di perusahaan.
“Kita (FSPMI) buat berita acara. Diwakili oleh sekuriti sebagai pihak pengusaha. Walau bukan tupoksinya, FSPMI sudah mencoba untuk mengembalikan uang pesangon sebagai tanda menolak PHK sepihak yang dilakukan Manajemen PT. Sokonindo Automobile,” tegas Wahyu Hidayat.
“Dalam waktu dekat, FSPMI akan melakukan aksi besar/aksi bersama di PT. Sokonindo Automobile sebagai bentuk solidaritas,” tutup Wahyu Hidayat kepada Media Perdjoeangan.
Dalam hal yang sama, Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz mengatakan bahwa apa yang dilakukan perusahaan ini tidak sesuai kenyataannya, maksudnya kondisi perusahaan normal, lancar, bahkan dia meminta ke karyawan untuk ekspor. Dia PHK kan tiba-tiba.



