Bogor, KPonline, – “Adakah diantara saudara-saudara yang hadir malam ini, yang pernah ikut Aksi Tutup Tol di Bekasi? Tahu berapa jumlah orang yang ikut aksi tersebut waktu? Hanya 37 orang. Dimulai dari 37 orang, aksi tutup tol yang cukup fenomenal akhirnya berhasil dilaksanakan. Apa yang kawan-kawan FSPMI waktu itu bukan untuk “gaya-gayaan” atau ingin menonjol dari yang lain. Akan tetapi, agar nasib kaum buruh mendapatkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah” tutur Obon Tabroni didepan seluruh peserta Jambore Pekerja Muda FSPMI.
“Ada sebuah hikmah yang dapat kita ambil dari aksi tutup tol waktu itu. Bahwa sebuah perubahan besar terjadi, dimulai dari hal-hal yang kecil. Tidak hanya aksi tutup tol, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa besar yang sudah terjadi, seringkali dan selalu diawali dari hal-hal yang kecil” lanjut anggota DPR RI masa bakti 2019-2024 ini.
Sejarah telah mencatat, bahwasanya pergerakan dan perjuangan kaum buruh di Indonesia, telah mengalami pasang surut gelombang pergerakan. Eskalasi perjuangan kaum buruh naik turun, dari tahun ke tahun, dari masa ke masa. Dan sejak reformasi bergulir hingga FSPMI lahir di akhir era reformasi, hingga kini FSPMI selalu menjadi bagian pergerakan dan perjuangan kaum buruh di Indonesia.
“Gen perlawanan yang mendarah daging dalam setiap diri anggotanya, menjadikan FSPMI sebagai pelopor dari hampir dari setiap aksi-aksi dan gerakan-gerakan kaum buruh di Indonesia. “Bukan kita ingin menonjol atau sombong dan menepuk dada, akan tetapi ssjarah telah mencatat. FSPMI seringkali menjadi pelopor. Sebut saja, aksi Grebek Pabrik, SJSN dengan KAJS, Aksi Mogok Daerah hingga Aksi Mogok Nasional. FSPMI selalu menjadi bagian gerakan-gerakan tersebut” lanjut Obon.
“Bahkan, gerakan-gerakan yang menurut orang lain dinilai sangat kecil dan tidak berarti apa-apa, jika kita tekun secara terus menerus melakukannya, pasti akan terlihat hasilnya. Masih ingatkah dengan Gerakan 10 ribu untuk membangun gedung DPP FSPMI ? Kesemuanya itu diawali dari hal-hal yang kecil. Dan keberhasilan membangun gedung organisasi, itu semua berkat ketekunan kita semua dalam menggalang uang recehan 10 ribu. Karena perubahan besar, seringkali diawali oleh hal-hal yang kecil” ungkap Deputy Presiden FSPMI ini. (RDW)
