Obon Tabroni: Bekasi Gak Butuh Pemimpin yang Cipika-cipiki atau Dadah-dadah Doang

Bekasi, KPonline – Calon bupati Bekasi dari jalur independen Obon Tabroni mengatakan bahwa Bekasi membutuhkan pemimpin yang tegas.

“Kalau kata orang kita mah, pemimpin yang danta,” ujar pria yang akrab disapa Bang Obon ini.

Bacaan Lainnya

Pemimpin “danta” itu, lanjut Bang Obon, adalah yang mau turun ke lapangan, berani membela kepentingan rakyat, dan hadir bagi rakyatnya.

“Kita butuh pemimpin yang mau turun ke lapangan, supaya tahu kondisi rakyatnya. Sehingga kebijakannya sesuai dengan realitas objektif di masyarakat. Jadi bikin kebijakannya gak ngarang-ngarang,” jelas calon yang berpasangan dengan Bambang Sumaryono ini. Selain itu, Bang Obon mengatakan pemimpin itu harus punya keberanian.

“Berani mengambil kebijakan-kebijakan yang pro rakyat. Berani menindak pihak-pihak yang merugikan rakyat. Saya yakin itu pula yang jadi harapan masyarakat Bekasi,” tutur calon dengan nomor urut tiga ini.

Menurutnya, saat ini pemerintah kabupaten tidak hadir dalam ersoalan warga. Ia mencontohkan masalah pengangguran yang dianggapnya gagal dikurangi.

“Apa ada langkah atau kebijakan konkret yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pengangguran? Semua serba normatif,” ujarnya. Ia menegaskan, yang dibutuhkan Kabupaten Bekasi bukan pemimpin yang lembek.

“Kita gak butuh pemimpin yang cipika-cipiki atau dadah-dadah doang. Duduk-duduk di kantor, tanda tangan. Bekasi butuh pemimpin yang danta,” tegasnya.

Oleh karena itu, menurut Obon Tabroni, jika kita menginginkan perubahan, maka kita harus mau menjadi bagian dari perubahan itu. Caranya adalah dengan memulai dari diri sendiri.

“Kita mulai dari diri sendiri. Misal dengan memilih calon karena visi misinya, bukan karena dikasih uang,” ujarnya. Kemudian dia melanjutkan, “Saya tahu bahwa jalan ini tidak mudah. Tapi saya percaya bahwa jika kita bisa menolak politik uang, ini adalah awal yang baik untuk mewujudkan perubahan itu. Karena kalau sudah diawali dengan politik uang, kita udah tau hasilnya kaya apa,” tegas putra daerah kelahiran Pebayuran itu.

Saat ditanya wartawan kenapa orang harus pilih dirinya, Bang Obon justru mlemparkan pertanyaan balik. “Kalau ditanya begitu, saya balik tanya ya. Masih mau ngelihat Bekasi kaya gini? Masih mau tiap hari kita dibikin stress sama macet? Masih mau kita susah nyari kerja di kampung sendiri? Masih mau kita yang kerja dibayar pake gaji tidak sesuai Undang-undang? Masih mau kita ke rumah sakit pake kartu jaminan kesehatan ditolak?” tanya Bang Obon.

Dengan tegas ia mengatakan, jika masyarakat masih betah dengan kondisi Bekasi yang dikatakannya masih jauh dari harapan, tidah usah memilihnya. “Kalau masih betah dengan kondisi seperti itu, gak usah pilih saya. Pilih aja yang udah pernah. Tapi jangan mimpi Bekasi bisa berubah. Ya gini-gini aja pasti,” ungkap calon bupati yang berpasangan dengan Bambang Sumaryono ini.

Namun, ia meyakini bahwa apa yang dirasakannya tentang Bekasi juga dirasakan oleh mayoritas masyarakat Bekasi.

“Kita sama-sama sudah capek dengan kondisi Bekasi kaya sekarang. Kita butuh perubahan. Makanya, ayo kita benahi Bekasi bareng-bareng. Kita harus berubah. Dan kita harus membayar harganya salah satunya dengan melawan politik uang,” tutur aktivis buruh ini.

“Jadi, kalau mau Bekasi berubah, lupain yang lama,” pungkasnya. (red)

Pos terkait