Bandung, KPonline – Dalam kondisi yang terjadi seperti sekarang ini, seharusnya dapat menjadi momentum untuk bangkitnya kembali pergerakan buruh. Sebab adanya wabah diduga dijadikan alat politik untuk para kapitalis dan penguasa untuk meraup keuntungan yang lebih besar dengan menekan sebagian besar karyawan.
Banyak sekali terjadi penyimpangan dan pembodohan terhadap para pekerja dengan dalih kondisi perusahaan yang terguncang. Sehingga, laju pergerakan ekonomi dan pendapatan perusahaan tersendat. Kemudian, ada yang harus merumahkan sebagian besar pekerjanya.
Faktanya, pabrik-pabrik tetap melakukan produksi dengan kapasitas yang jauh lebih banyak dan diduga sengaja menggunakan sistem kerja paksa. Jika sebelumnya satu orang pekerja melakukan satu pekerjaan produksi, sekarang satu orang pekerja diharuskan mampu melakukan beberapa pekerjaan produksi dalam satu waktu.
Dalam Konsolidasi PUK SPAI-FSPMI PT. ayutex yang berlangsung disekitaran Jl. Raya Cibabat, Cimahi, mencoba berdiskusi mencari jalan terbaik. Kondisi dan sistem kerja di perusahaan saat ini memang dirasakan sangat memberatkan. Sebagian besar diberhentikan tanpa batas waktu, bahkan ada yang tidak diberi upah selama diberhentikan.
PUK SPAI-FSPMI PT. Ayutex tetap akan berjuang, berdiskusi dengan pihak perusahaan dan menuntut agar upah tetap dibayarkan dengan nilai yang lebih pantas.
(BJ/Bandung)
