Bekasi, KPonline – Guyuran hujan sempat membasahi area Omah Buruh (OB) Bekasi pada Kamis (13/8/2020) siang. Sebelum agenda konsolidasi akbar dimulai, sebagian buruh Bekasi bisa melihat acara bazar barang-barang second yang digelar di Omah Buruh.
Dari deretan beberapa Pimpinan Unit Kerja (PUK) dan anggota FSPMI, juga hadir jajaran Pengurus Pimpinan Cabang (PC) FSPMI Bekasi dari beberapa sektor.
Dalam orasinya Pangkorda Garda Metal Bekasi Supriyatno mengajak suluruh jajaran Garda Metal Bekasi untuk ikut aksi pada tanggal 25 agustus 2020 nanti.
“Saya akan terus kawal segala aksi yang menyangkut penolakan Omnibus Law, 3000 lebih masa dari Bekasi siap berangkat untuk aksi,” tegas Supri dalam orasinya.
Hal menarik dalam agenda konsolidasi dimana setiap Pimpinan Cabang (PC) dari beberapa sektor diminta menyampaikan orasinya. Di lain sisi setiap PUK diabsen satu persatu untuk memberitahukan berapa banyak anggotanya yang akan ikut aksi tanggal 25 agustus 2020.
“Kalau Undang-undang ini disahkan nasib buruh akan seperti apa, Omnibus Law ini rancangan Undang-undang sapu jagat, kita lawan dengan massa yang lebih banyak,” kilah H. Bais selaku Ketua PC SPEE FSPMI Bekasi.
Menurutnya, khusus Serikat Pekerja Anggota Serikat Pakerja Elektronik Elektrik (SPA SPEE) Bekasi akan segera dikonsolidasikan lebih lanjut untuk penolakan Omnibus Law.
Dari jumlah data peserta yang hadir dipastikan massa aksi dari Bekasi akan memadati depan gedung DPR RI sebagai bentuk pergerakan nyata massa FSPMI/KSPI seluruh indonesia dalam menyuarakan penolakan Omnibus Law.
Hal serupa disampaikan M. Indrayana sebagai perwakilan PC Serikat Pekerja Logam FSPMI Bekasi. Dengan gayanya yang khas, dia menyampaikan tentang mengapa anggota FSPMI yang hadir harus menolak RUU Cipta Kerja.
“Jangan-jangan PUK akan kirim anggotanya sebanyak mungkin, apa emang karena udah diliburkan sama perusahaannya,” imbuh Indrayana dengan sambutan tepuk tangan massa buruh yang ikut konsolidasi.
Penulis: Jhole
Foto: jhole
