Batam,KPonline – Ramainya peminat job fair Batam 2022 di SP Plaza, Sagulung, Kota Batam membuat belasan para pencari kerja (pencaker) pingsan dan terinjak peserta lain.
Hal ini menuai kritik dari sejumlah aktifis buruh, Wakil ketua DPW FSPMI Kepri Djefri Rajab menyayangkan kejadian ini, menurutnya seharusnya pemerintah tidak perlu mengumpulkan massa yang memicu kejadian saling dorong tersebut.
“Padahal bisa online,” Kenapa harus kembali manual?” Ungkapnya.
Sementara Iwan Jaket Ijo menyayangkan ketidaksiapan panitia penyelenggara, “Ketidak siapan panpel, hampir semua event yang mendatangkan massa yang banyak.. panpel dan keamanan seperti gagap dalam menangani” Tambahnya
“Dah pake sistem online, kok malah nyuruh datang berdesak-desakan lagi nyusahin orang, apalagi merebak lagi saat ini COVID varian Omicron XBB” Ucap Dion Zakaria salah satu Aktifis buruh juga
Sejumlah Netizen juga mengomentari kejadian ini, seperti yang di tulis oleh @juragan1497 ia menyebut Pemko Batam sudah tepat menghentikan acara tersebut, kalau tidak bisa seperti kasus Kanjuruhan dan Itaewon
Job Fair Batam 2022 di SP Plaza Sagulung inipun terpaksa dihentikan sementara karena jumlah pencari kerja (pencaker) membludak, Senin 7 November 2022.
Sejak pagi para pencari kerja di Job Fair Batam 2022 sudah memadati lokasi sejak pukul 07.00 WIB, meski kegiatan dibuka pukul 09.00 WIB.
Para pencari kerja dari seluruh penjuru kota Batam, memadati SP Plaza, mereka sudah siap dengan lamaran dan juga formulir yang harus diisi dan dikembalikan kepada panitia.
Job fair Kota Batam tersebut dibuka oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi, dan dihadiri oleh beberapa kepala Dinas Kota Batam.
Dalam sambutannya Muhammad Rudi, mengatakan kegiatan tersebut adalah yang pertama, dia juga berjanji akan melaksanakan kegiatan yang sama, melihat banyaknya calon pekerja.
Berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, pada hari pertama tersebut tercatat jumlah pencaker di Job Fair Batam sudah mencapai 22 ribu orang.
